Periode Prenatal - Fisik Ibu Hamil dan Janin

 Periode Prenatal (Fisik Ibu Hamil dan Janin)

sumber : https://islam.nu.or.id

A. Periode Prenatal

Masa prenatal merupakan masa awal kehidupan sejak konsepsi hingga kelahiran, seperti pada firman Allah di Surat Al- Mu’minun ayat 12-14, Allah menciptakan manusia dari segumpal darah hingga menjadi bentuk yang sempurna.

 

Perkembangan anak berlangsung tidak hanya ketika anak telah lahir ke dunia, namun hal tersebut sudah berlangsung sejak anak berada dalam kandungan ibunya. Masa prenatal merupakan masa dimana terjadinya pertumbuhan dan perkembangan awal manusia hinga kelahiran, terjadi sejak masa konsepsi hingga janin berkembang menjadi bentuk sempurna dan siap untuk lahir ke dunia (Kambali, 2018).

B.Tahapan Periode Prenatal

Perkembangan prenatal merupakan awal daripada perkembangan manusia yang ditandai dengan pembuahan antara sel telur dan sel sperma yang selanjutnya kedua sel tersebut mencapai pada kematangan dan dapat menjadi sel-sel baru berupa zigot yang selanjutnya berkembang pada tahap germinal, embrionik, dan fetal (Aprilia, 2020).

1.Tahap Germinal

Tahapan Germinal atau Pra-Embrionik terjadi pada dua minggu masa kehamilan. Pada masa ini terjadi pembentukan kulit, kuku, rambut, panca indera, dan system saraf termasuk otak dan tulang belakang. System pencernaan dan pernapasan juga mulai terbentuk dan juga pembentukan otot, tulang serta sistem pembuangan.

2.Tahap Embrionik

Tahapan Embrionik terjadi di minggu kedua sampai minggu kedelapan kehamilan. Organ berkembang pesat namun juga merupakan masa yang kritis karena rentan terjadinya keguguran.

3.Tahap Fetal

Tahapan selanjutnya ialah tahap Fetal, berlangsung sejak 8 minggu sampai dengan masa kelahiran. Organ-organ menuju pada kematangan dan janin mulai mampu untuk beraktivitas dan merespon dari dalam Rahim.

C.Perubahan Fisik Ibu Hamil

Pada masa kehamilan, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada janin dalam kandungan, ibu juga mengalami perubahan-perubahan diantaranya perubahan fisik dan psikologi. Perubahan ini terjadi sejak masa konsepsi hingga pada waktu kelahiran (Rima Melati & Raudatussalamah,2012).

Tanda-tanda lainnya yaitu :

1. Mengalami kelelahan ekstrim

2. Pembengkakan pada payudara

3. Perut terasa mual dan keram

4. Perubahan emosi yang tidak stabil (mood swings)

5. Tidak dapat menahan buang air kecil

6. Peningkatan atau penurunan berat badan

7. Masalah pada pencernaan

8. Sakit kepala dan dada terasa nyeri

 

Pada trimester kedua yaitu pada rentang bulan keempat sampai dengan bulan keenam kehamilan kelelahan dan simtom kehamilan perlahan mulai berkurang, ibu tidak lagi merasa mual dan kelelahan. Tubuh ibu cenderung mulai merasa nyaman. Namun perubahan-perubahan yang terjadi lebih mudah untuk ditangkap mata , seperti :

1. Nyeri pada punggung

2. Muncul garis halus (stretch marks) pada perut, dada, paha, dan bokong

3. Tangan terasa kebas ataupun mudah tergelitik

4. Rasa gatal pada perut, telapak tangan dan kaki

5. Bengkak pada pergelangan kaki, tangan dan wajah

 

Pada trimester ketiga atau pada usia enam bulan sampai dengan sembilan bulan kehamilan, berat badan ibu akan mengalami peningkatan yang pesat, berat badan ditaksir akan meningkat 10 kg sampai dengan 15 kg dari berat semula, ibu juga kembali merasakan lelah dan tanda-tanda lainnya seperti :

1. Nafas terasa pendek dan sesak

2. Dada terasa nyeri

3. Bengkak pada pergelangan kaki

4. Payudara terasa sesak dan ASI mulai keluar

5. Pusar menonjol keluar

6. Gangguan tidur

7. Bayi bergerak aktif mencari jalan lahir

8. Kontraksi sebagai tanda kelahiran

D. Kebutuhan Ibu Hamil dan Janin

Status gizi ibu pada masa kehamilan sangat berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan. Ibu hamil diharuskan untuk memenuhi gizinya dengna mengkonsumsi makanan tinggi nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, serat, air, vitamin dan mineral

 

1. Protein bermanfaat dalam pertumbuhan dan perkembangan jaringan pada janin termasuk perkembangan otaknya (ikan, daging sapi tanpa lemak, daging ayam, tahu, dan kacang-kacangan seperti kacang merah dan kacang polong)

2. Lemak hewani dapat diperoleh dengan mengkonsumsi daging sapi, daging ayam dan ikan,sedangkan lemak nabati dapat diperoleh dengan mengkonsumsi biji-bijian, kacang, dan alpukat);

3. Karbohidrat merupakan sumber dari energi dan kalori dalam tubuh pada ibu hamil dapat diperoleh melalui konsumsi nasi yang cukup, selain terdapat pada nasi karbohidrat dapat diperoleh dari kentang, seral, pasta serta sayur dan buah-buahan;

4. Adapun vitamin dan mineral yang dibutuhkan yaitu zat besi, kalsium, dan asam folat, Mengkonsumsi makanan dengan kadar asam folat tinggi dapat mengurasi resiko cata lahir, cacat tulang belakang, serta gangguan pada otak. Asam folat dapat diperoleh dengan mengkonsumsi sayuran hijau, hati sapi, buah jeruk, stroberi, dan lemon. Pemenuhan kalsium tidak hanya berguna untuk menguatkan gigi dan tulang, pada ibu hamil kalsium dapat bermanfaat untuk mengatur cairan, fungsi saraf dan kontraksi otot. Kalsium terbaik untuk ibu hamil dapat diperoleh dengan rutin mengkonsumsi susu, terpung terigu, keju, yoghurt, ikan, dan sayur bayam. Zat besi pada ibu hamil dapat bermanfaat untuk mencegah anemia dan meningkatkan volume darah. Sumber zat besi yang baik untuk dikonsumsi yaitu pada sayuran hijau seperti selada. Mengkonsumi roti, biji-bijian, sereal, serta daging sapi dan hewan laut)

5. Serat Mengkonsumsi serat yang diperoleh dari sayur dan buah-buahan,pada ibu hamil dapat memperlancar system pencernaan dan mencegah terjadinya sembelit dan perut begah. Dan

6. Air.

Konsep Pendidikan, Pengajaran, dan Pembelajaran

Konsep Pendidikan, Pengajaran, dan Pembelajaran

sumber : https://adv.kompas.id/

Pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran adalah tiga konsep yang berhubungan erat dalam konteks proses belajar-mengajar. Meskipun terkait, ketiga istilah ini memiliki perbedaan dalam arti dan fokusnya.

Pendidikan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses, perbuatan, dan cara mendidik

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 mendefinisikan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual dan tubuh anak) dalam Taman Siswa yang tidak boleh dipisah-pisahkan bagian-bagian itu supaya kita memajukan kesempurnaan kehidupan anak-anak yang kita didik, agar selaras dengan dunianya.

Pendidikan merujuk pada proses umum pembentukan, pengembangan, dan pemahaman pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai dalam individu. Pendidikan biasanya melibatkan institusi-institusi formal seperti sekolah, universitas, atau lembaga pelatihan, dan meliputi berbagai mata pelajaran dan tingkatan pendidikan. Tujuan utama pendidikan adalah menciptakan individu yang terdidik dan terampil secara menyeluruh, yang siap menghadapi tantangan dalam kehidupan dan berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat.

Pengajaran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengajaran merupakan kegiatan yang dilakukan seorang guru dalam menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik. Pengajaran juga dapat diartikan sebagai interaksi belajar dan mengajar, pengajaran berlangsung sebagai suatu proses yang saling mempengaruhi antara guru dan peserta didik

Menurut Majid pengajaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapakan pengalaman belajar bagi peserta didik. Dengan kata lain pengajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar.

Pengajaran adalah proses khusus di dalam pendidikan di mana seorang guru atau instruktur menyampaikan pengetahuan, keterampilan, atau konsep tertentu kepada peserta didik. Ini melibatkan merencanakan, mengorganisir, dan menyampaikan materi pelajaran secara sistematis agar dapat dipahami dan dipelajari oleh peserta didik. Pengajaran melibatkan berbagai metode dan strategi untuk menyampaikan informasi, memfasilitasi pemahaman, dan memotivasi peserta didik untuk belajar.

Pembelajaran

Dalam Undang Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas Pasa 1 Ayat 20: Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar.

Menurut Sujdana menayatakan bahwa Pembelajaran ialah setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan kegiatan interaksi yang edukatif antara guru dan peserta didik.

Menurut Corey Pembelajaran merupakan proses dimana suatu lingkungan secara disengaja dikelola untuk menghasilkan respon terhadap situasi dan kondisi tertentu yang mana pembelajaran ini merupakan subtansi dari pendidikan.

Pembelajaran adalah proses di mana peserta didik memperoleh, menginternalisasi, dan memahami pengetahuan, keterampilan, atau konsep baru. Ini adalah hasil dari interaksi antara guru, peserta didik, dan lingkungan pembelajaran. Pembelajaran bisa terjadi di dalam atau di luar konteks formal pendidikan, dan bisa melibatkan pengalaman langsung, refleksi, praktik, atau diskusi. Penting bagi peserta didik untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran, dan guru berperan sebagai fasilitator yang membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran mereka.

 

Menurut Hamdani Istilah Pengajaran dapat dibedakan dari Pendidikan, tetapi sulit dipisahkan. Jika dikatakan, “anak di ajar menulis yang baik” lebih terasa sebagai pengajaran akan tetapi, jika “anak dikembangkan kegemarannya untuk menulis yang baik”, lebih mirip pendidikan

 

Dalam praktiknya, pendidikan melibatkan proses pembelajaran dan pengajaran yang saling terkait. Guru menggunakan metode pengajaran untuk menyampaikan pelajaran kepada peserta didik, sedangkan peserta didik terlibat dalam pembelajaran untuk memperoleh pemahaman dan keterampilan baru. Tujuan akhirnya adalah menciptakan individu yang terdidik dan terampil melalui pendidikan yang efektif dan bermakna.

Sistematika Penulisan Makalah

SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAH

1.     COVER

2.     KATA PENGANTAR

3.     DAFTAR ISI

4.     BAB I PENDAHULUAN

5.     BAB II PEMABAHASAN

6.     BAB III PENUTUP

7.     DAFTAR PUSTAKA

8.     LAMPIRAN

COVER

Cover merupakan halaman judul dari makalah. Secara umum cover pada makalah yang benar isinya sebagai berikut:

1. Judul Makalah

2. Judul Materi

3. Logo Lembaga Pendidikan

4. Nama Penyusun makalah

5. Nama dosen pengampu

6. Nama Lembaga Pendidikan

7. Tahun penyusunan makalah

Contoh Cover Makalah

KATA PENGANTAR

Kata pengantar beirisi ringkasan dan gambaran umum dari pelaksanaan tugas makalah dan hasil yang telah dicapai. Kata pengantar biasanya berisi hal-hal sebagai berikut

1.     Alasan dan tujuan makalah (singkat)

2.     Ucapan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu.

3.     Tempat dan tanggal penyusunan makalah

DAFTAR ISI

Datftar isi memuat poin-poin penting dari isi makalah, pada bagian ini dituliskan secara jelas urutan isi makalah , mulai dari cover sampai bagian terakhir makalah yang disertai dengan keterangan halamannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN

Bab I merupakan bagian pendahuluan makalah yang memuat:

1. Latar belakang,

Latar belakang yakni fenomena atau masalah yang mendorong penulis menulis makalah tersebut.

2. Rumusan masalah

Rumusan masalah berisi masalah yang akan dikaji yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.

3. Tujuan Makalah

Tujuan makalah berisi maksud yang ingin dicapai dari hasil penulisan makalah

4. Manfaat Makalah

Manfaat makalah, berisi kegunaan yang dapat diambil dari hasil penyusunan makalah

BAB II PEMBAHASAN

Bab II merupakan bagian inti dari makalah, Bab II terdiri atas:

1. Kajian teoritis

Kajian teoritis, berisi teori ahli, referensi yang relevan, kutipan dari buku. Semua teori yang digunakan harus relevan, jelas, dan bisa dipertanggungjawabkan.

2. Pembahasan

Pemabahasan merupakan inti dari makalah yang berisi pendapat penulis terhadap kajian teoritis. Bagian ini merupakan hasil pemikiran penulis dan tidak dapat mengutip dari sumber manapun.

BAB III PENUTUP

Bab III merupakan bagian akhir dari makalah. Bagian ini berisi:

1. Kesimpulan

Kesimpulan berisi penafsiran dan jawaban dari masalah yang dibahas

2. Saran

Saran berisi masukan dari penulis, bisa terhadap penulisan makalah berikutnya atau berkaitan dengan isi makalah.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka adalah bagian penulis mendaftarkan setiap referensi yang digunakan bisa berupa buku cetak, buku elektronik, jurnal, dan modul

LAMPIRAN

Dokumen pendukung proses penyusunan makalah. Lampiran ini biasanya diletakkan  di akhir karya ilmiah (wajib ada foto kelompok saat kerja makalah)

ATURAN PENULISAN MAKALAH

1. Margin : atas 4 cm, kiri 4 cm, bawah 3 cm, dan kanan 3 cm

2. Font : Times New Roman

3. Size : 12 pt

4. Spasi Baris : 1,5

5. Jumlah Halaman : minimal 10 lembar (tidak termasuk sampul, kata pengantar, daftar isi, dan lampiran)

6. Referensi : buku cetak, buku elektronik, jurnal, modul

7. Lampirkan foto kelompok saat mengerjakan makalah

Psikologi Perkembangan - Perspektif Masa Hidup (Life Span Perspective)

Perspektif Masa Hidup (Life Span Perspective)

Life span development

Lamanya hidup manusia (Life Span Development) dimulai dari kehamilan dan berlanjut melalui bayi baru lahir, anak-anak, remaja, dewasa, dan lanjut usia hingga kematian. Setiap orang di dunia pasti melalui aktivitas perkembangan pada suatu saat dalam hidupnya. Setiap tugas pengembangan harus diselesaikan sesuai dengan persyaratan fase pengembangan dan tidak boleh diabaikan. Hal ini karena jika suatu tugas perkembangan tidak diselesaikan pada suatu tahap tertentu, maka akan sulit bagi individu untuk menyelesaikan tugas perkembangan berikutnya. Perubahan manusia menggabungkan perubahan kualitatif dan kuantitatif yang disebabkan oleh perubahan mental dan tubuh. Perubahan kualitatif sering disebut sebagai perkembangan, dan perubahan kuantitatif sering disebut sebagai  pertumbuhan. Subyek pembahasan dalam psikologi perkembangan adalah perubahan subjektif, yang terkait dengan perkembangan mental yang rumit, meskipun faktanya orang mengharapkan pertumbuhan memiliki dampak yang signifikan terhadap perubahan mental.

 

Dalam QS. Al Hajj: 5 yang artinya : Hai manusia jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu tanah, kemudian dari setets mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan  yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepa kamu dan kami tetapkan dalam rahim, apa yang kamu kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya terlah diketahuinya, dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air dingin diatasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan.

 

Menurut ayat di atas, kehidupan di  dunia dibagi menjadi tiga periode: 1) masa kanak-kanak (alpencurian), yang ditandai dengan kondisi fisik dan mental yang lemah (karena masa bayi atau masa kanak-kanak), 2) masa pubertas, yang ditandai dengan pertumbuhan fisik dan perkembangan mental seseorang menjadi lebih kuat dan matang, dan 3) kedewasaan (al-thift). 3) usia lanjut (old age), yang ditandai dengan hilangnya pendengaran, bicara, dan uban pada tingkat fisik, serta penurunan daya ingat dan daya ingat pada tingkat mental. cenderung tidak menentu dalam perilaku mereka.

 

Perkembangan Masa Hidup (life span), Pendekatan ini menggaris bawahi beberapa perubahan penting yang dialami indivdu terjadi selama masa kanak-kanak hingga dewasa. Menurut pakar perkembangan masa hidup, Paul Baltes, perspektrif perkembangan masa hidup (life-span perspective) mencakup tujuh kandungan dasar yaitu: Perkembangan bersifat seumur hidup, multidimensional, multidireksional, plastis, melekat secara kesejarahan, multidisiplin, dan kontekstual.

Berikut adalah penjelasan dari setiap kandungan tersebut.

1. Perkembangan bersifat seumur hidup.Tidak ada periode usia yang mendominasi perkembangan hidup. Perkembangan meliputi keuntungan dan kerugian, yang berinteraksi dalam cara yang dinamis sepanjang siklus kehidupan. Sehingga selama proses bertambahnya usia, maka selama itulah proses perkembangan akan terus berjalan.

2. Perkembangan bersifat multidimensional. Perkembangan terdiri atas dimensi biologis, kognitif, dan sosial. Dimensi inilah yang dikaji dalam setiap periode perkembangan manusia. Bahkan dalam satu dimensi semacam intelegensi, terdapat banyak komponen, seperti intelegensi abstrak, intelegensi nonverbal, intelegensi sosial, dan lain-lain

3. Perkembangan bersifat multidireksional. Beberapa dimensi atau komponen dari suatu dimensi dapat meningkat dalam masa pertumbuhan, sementara dimensi lainnya menurun. Misalnya, orang dewasa akan lebih arif dalam berpikir mengingat pengalaman yang banyak, tetapi disisi lain ia merasa mudah lelah jika malakukan pekerjaan berat.

4. Perkembangan bersifat lentur (plastic). Bergantung pada kondisi kehidupan individu, perkembangan terjadi melalui banyak cara yang berbeda. Sehingga manusia satu dan lainnya belum tentu memiliki proses perkembangan yang sama. Misalnya, kemampuan penalaran orang dewasa dapat ditingkatkan melalui pelatihan dan orang dewasa lainnya melalui pengalaman pribadi.

5. Perkembangan melekat secara kesejarahan. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor sejarah dimana individu hidup. Seorang berusia 40 tahun mengalami depresi berat akibat perang dunia pertama, akan berbeda dengan seorang berusia 40 tahun mengalami depresi pada waktu sekarang ini.

6. Perkembangan dipelajari oleh berbagai multidiplin. Para pakar psikologi, sosiologi,  antropologi, neurosains, dan peneliti kesehatan semuanya mempelajari perkembangan manusia dan berbagi persoalan untuk membuka misteri perkembangan masa hidup manusia.

7. Perkembangan bersifat kontekstual. Perkembangan manusia mengikuti konteks yang meliputi linkungan, sosial, kebudayaan, dan lain-lain. Sehingga individu dilihat sebagai makhluk yang sedang berubah di dalam dunia yang sedang berubah. Dengan mempelajari perkembangan masa hidup atau psikologi perkembangan, maka kita akan menemukan informasi tentang siapa kita, bagaiamana kita dapat seperti ini dan kemana masa depan akan membawa kita.

Penerapan dan Manfaat Teori Life Span

Dalam praktek pekerjaan sosial teori life span digunakan untuk memahami suatu kondisi sosial yang menciptakan tekanan (stressor) dan meningkatkan kemampuan untuk mengatasi (cope) secara efektif. Selain itu teori ini juga digunakan untuk mendefinisikan situasi/keadaan yang membutuhkan bantuan: permasalahan dan pertumbuhan. Pekerja sosial bisa menganalisa seorang individu yang melakukan penyimpangan perilaku, salah satunya traumatik yang pernah dialami individu bermasalah tersebut dalam kehidupannya dengan menggunakan teori life span ini. Orang dilihat sebagai  individu yang adaptif dan kreatif secara inheren dan mampu mentransformasi diri mereka sendiri dan kehidupan mereka, jika

diberikan kebutuhan dukungan sosial.

 

Contoh Kasus dan Solusinya Teori Life Span

Individu-individu yang mengalami kasus ini berawal dari trauma di masa kecil yang pada akhirnya menyebabkan perilaku individu tersebut menyimpang pada saat dia telah dewasa. Pengalaman trauma atas ‘perlakuan’ menyimpang yang dialami oleh orang-orang tersebut akan menyebabkan sang individu akan mengulangi hal yang sama ketika dia telah dewasa. Contoh lain adalah, ketika seorang anak mengalami perilaku kekerasan terhadap dirinya, maka menurut penelitian dia akan mengulangi hal sama kepada orang lain ketika dia dewasa kelak.Pengalaman-pengalaman traumatik yang dialami oleh individu-individu yang mengalami penyimpangan perilaku harus sesegera mungkin disembuhkan, bahkan jika perlakuan tersebut terjadi ketika dia masih kecil sudah harus ditangani agar nantinya ketika anak tersebut dewasa maka dia tidak akan melakukan pengulangan hal yang sama. Orang tua

pun harus mengawasi anak-anaknya secara penuh agar tidak terjadi hal-hal tersebut. Terlebih-lebih orang tua tidak boleh melakukan tindak kekerasan terhadap anak-anak yang akan menyebabkan trauma kepada sang anak.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penguasaan Tugas-tugas Perkembangan

Setiap orang diharapkan menyelesaikan tugas perkembangan pada suatu saat dalam hidupnya. Karena aktivitas perkembangan merupakan salah satu kriteria untuk menentukan kematangan mental pada manusia. Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk  menyelesaikan tugas-tugas perkembangan:

1. Faktor internal meliputi pertumbuhan dan perkembangan yang normal,  kesehatan yang baik, keinginan untuk belajar, dan penguasaan tugas-tugas perkembangan sebelumnya merupakan faktor-faktor penting.

2. faktor Eksternal meliputi Pola asuh, iklim sekolah, iklim masyarakat, dan sebagainya.

Periodisasi Perkembangan

Tugas perkembangan, menurut Havighurst, adalah tugas yang muncul pada atau sekitar titik tertentu dalam kehidupan individu, keberhasilan yang mendorong kepuasan dan kemajuan masa depan, sedangkan kekecewaan menyebabkan kesengsaraan pada individu, penolakan sosial, dan masalah dengan tugas-tugas perkembangan. dalam fase berikutnya.  Setiap periode perkembangan memiliki tugas perkembangan yang harus dipenuhi atau dituntaskan oleh masing-masing individu. Seperti yang diungkapkan oleh Hurlock (1997), pada titik tertentu setiap orang akan memahami bahwa mereka paksakan untuk menuntaskan tugas perkembangan tertentu pada setiap periode yang berbeda sepanjang hidup mereka. Perhatian penuh tehadap tugas perkembangan yang harus dilaksanakan inilah yang memengaruhi perspektif dan perilaku individu sendiri, serta mentalitas orang lain terhadap mereka. Seperti yang ditunjukkan oleh Hurlock (1997), hasil nyata dari ketidakmampuan untuk menuntaskan tugas perkembangan adalah yang menjadi hambatan menyelesaikan tugas perkembangan diperiode berikutnnya. Serta individu merasa teringgal dengan dengan teman sebayanya. sehingga mengakibatkan individu tidak mandiri dan selalu membutuhkan bantuan orang lain dalam menyelesaikan masalah serta dapat meingkatkan kecemasan pada diri individu dalam menghadapi kehidupan.

Perbedaan Model, Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan Taktik Pembelajaran

Perbedaan Model, Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan Taktik Pembelajaran

Diagram hubungan Model, Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan Taktik Pembelajaran

Model Pembelajaran

Model pembelajaran merupakan bingkai atau bungkus dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Dengan kata lain, model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.

Contoh model pembelajaran:

1)    model pembelajaran project based learning (PjBL)

2)    model pembelajaran inquiry based learning

3)    model pembelajaran cooperative learning, dll

Pendekatan Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, melatar belakangi, menguatkan metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.

Contoh Pendekatan pembelajaran, yaitu:

1) Pendekatan berpusat pada peserta didik (student centered approach)

2) Pendekatan berpusat pada guru (teacher centered approach)

3) Pendekatan kontekstual, dll

Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual untuk mengimplementasikannya maka digunakan metode pembelajaran tertentu.

Contoh strategi pembelajaran:

1) Strategi pembelajaran ekspositori

2) Strategi pembelajaran heuristic

Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran (menurut Slameto, 2003) adalah cara yang harus dilalui di dalam mengajar. Metode juga dapat diartikan cara yang digunakan dalam rangka mengimplemtasikan rencana kegiatan pembelajaran yang telah disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Contoh metode pembelajaran:

1) Metode Pembelajaran Diskusi

2) Metode Pembelajaran Ceramah

3) Metode Pembelajaran Demonstrasi, dll

Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaran merupakan cara yang dilakukan seseorang guru dalam menerapkan suatu metode pembelajaran secara spesifik. Guru dapat menggunakan variasi teknik pembelajaran dalam satu metode pembelajaran, tergantung kondisi siswa di kelas.

Contoh teknik pembelajaran:

1) Teknik penggunaan metode ceramah di kelas besar berbeda dengan kelas yang jumlahnya sedikit

2) Teknik penggunaan metode tanya jawab di kelas yang aktif berbeda dengan kelas yang pasif, dll

Taktik Pembelajaran

Taktik pembelajaran merupakan gaya seorang guru dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang bersifat individual. Taktik juga dapat dikatakan ciri khas dari seseorang dalam memberikan suatu perlakuan.

Contoh taktik pembelajaran:

1)  Guru menjelaskan materi dengan menyelipkan kalimat humor untuk menarik perhatian siswa

2) Guru menyampaikan materi dengan video dan media digital karena menguasai IT

3) Guru mengadakan game untuk memecah kesunyian di kelas, dll

Penjelasan lebih lanjut

Contoh perbedaan Model, pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan Taktik Pembelajaran. Anisa adalah seorang guru wali kelas X. Dia akan mengajarkan Mata Pelajaran Agama Islam dengan materi “tanda-tanda orang beriman” dengan menggunakan model Pembelajaran berbasis inquiry, pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan student centered, karena peserta didik diharapkan dapat memecahkan masalah, menjawab pertanyaan, merumuskan pertanyaan mereka sendiri, berdiskusi selama di kelas, dimana siswa berkerja dalam tim. Strategi yang digunakan adalah strategi heuristic yang memungkin peserta didik untuk memahami materi pembelajaran dengan menjadikan heureskein (saya menemukan) sebagai acuan untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Metode yang digunakan selama proses pembelajaran yakni Metode diskusi, tanya jawab, dan ceramah. Peserta didik kelas X ternyata termasuk kelas gemuk, jumlah peserta didik 38 orang. Anisa berinisiatif menggunakan Teknik  dengan memberikan isyarat diam dengan mengepalkan tangan dan mengeraskan suara saat menggunakan metode ceramah. Taktik yang Anisa gunakan Ketika peserta didik mulai mengantuk atau ribut dengan menyelipkan humor agar pesera didik Kembali bersemangat.