Periode Prenatal - Fisik Ibu Hamil dan Janin

 Periode Prenatal (Fisik Ibu Hamil dan Janin)

sumber : https://islam.nu.or.id

A. Periode Prenatal

Masa prenatal merupakan masa awal kehidupan sejak konsepsi hingga kelahiran, seperti pada firman Allah di Surat Al- Mu’minun ayat 12-14, Allah menciptakan manusia dari segumpal darah hingga menjadi bentuk yang sempurna.

 

Perkembangan anak berlangsung tidak hanya ketika anak telah lahir ke dunia, namun hal tersebut sudah berlangsung sejak anak berada dalam kandungan ibunya. Masa prenatal merupakan masa dimana terjadinya pertumbuhan dan perkembangan awal manusia hinga kelahiran, terjadi sejak masa konsepsi hingga janin berkembang menjadi bentuk sempurna dan siap untuk lahir ke dunia (Kambali, 2018).

B.Tahapan Periode Prenatal

Perkembangan prenatal merupakan awal daripada perkembangan manusia yang ditandai dengan pembuahan antara sel telur dan sel sperma yang selanjutnya kedua sel tersebut mencapai pada kematangan dan dapat menjadi sel-sel baru berupa zigot yang selanjutnya berkembang pada tahap germinal, embrionik, dan fetal (Aprilia, 2020).

1.Tahap Germinal

Tahapan Germinal atau Pra-Embrionik terjadi pada dua minggu masa kehamilan. Pada masa ini terjadi pembentukan kulit, kuku, rambut, panca indera, dan system saraf termasuk otak dan tulang belakang. System pencernaan dan pernapasan juga mulai terbentuk dan juga pembentukan otot, tulang serta sistem pembuangan.

2.Tahap Embrionik

Tahapan Embrionik terjadi di minggu kedua sampai minggu kedelapan kehamilan. Organ berkembang pesat namun juga merupakan masa yang kritis karena rentan terjadinya keguguran.

3.Tahap Fetal

Tahapan selanjutnya ialah tahap Fetal, berlangsung sejak 8 minggu sampai dengan masa kelahiran. Organ-organ menuju pada kematangan dan janin mulai mampu untuk beraktivitas dan merespon dari dalam Rahim.

C.Perubahan Fisik Ibu Hamil

Pada masa kehamilan, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada janin dalam kandungan, ibu juga mengalami perubahan-perubahan diantaranya perubahan fisik dan psikologi. Perubahan ini terjadi sejak masa konsepsi hingga pada waktu kelahiran (Rima Melati & Raudatussalamah,2012).

Tanda-tanda lainnya yaitu :

1. Mengalami kelelahan ekstrim

2. Pembengkakan pada payudara

3. Perut terasa mual dan keram

4. Perubahan emosi yang tidak stabil (mood swings)

5. Tidak dapat menahan buang air kecil

6. Peningkatan atau penurunan berat badan

7. Masalah pada pencernaan

8. Sakit kepala dan dada terasa nyeri

 

Pada trimester kedua yaitu pada rentang bulan keempat sampai dengan bulan keenam kehamilan kelelahan dan simtom kehamilan perlahan mulai berkurang, ibu tidak lagi merasa mual dan kelelahan. Tubuh ibu cenderung mulai merasa nyaman. Namun perubahan-perubahan yang terjadi lebih mudah untuk ditangkap mata , seperti :

1. Nyeri pada punggung

2. Muncul garis halus (stretch marks) pada perut, dada, paha, dan bokong

3. Tangan terasa kebas ataupun mudah tergelitik

4. Rasa gatal pada perut, telapak tangan dan kaki

5. Bengkak pada pergelangan kaki, tangan dan wajah

 

Pada trimester ketiga atau pada usia enam bulan sampai dengan sembilan bulan kehamilan, berat badan ibu akan mengalami peningkatan yang pesat, berat badan ditaksir akan meningkat 10 kg sampai dengan 15 kg dari berat semula, ibu juga kembali merasakan lelah dan tanda-tanda lainnya seperti :

1. Nafas terasa pendek dan sesak

2. Dada terasa nyeri

3. Bengkak pada pergelangan kaki

4. Payudara terasa sesak dan ASI mulai keluar

5. Pusar menonjol keluar

6. Gangguan tidur

7. Bayi bergerak aktif mencari jalan lahir

8. Kontraksi sebagai tanda kelahiran

D. Kebutuhan Ibu Hamil dan Janin

Status gizi ibu pada masa kehamilan sangat berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan. Ibu hamil diharuskan untuk memenuhi gizinya dengna mengkonsumsi makanan tinggi nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, serat, air, vitamin dan mineral

 

1. Protein bermanfaat dalam pertumbuhan dan perkembangan jaringan pada janin termasuk perkembangan otaknya (ikan, daging sapi tanpa lemak, daging ayam, tahu, dan kacang-kacangan seperti kacang merah dan kacang polong)

2. Lemak hewani dapat diperoleh dengan mengkonsumsi daging sapi, daging ayam dan ikan,sedangkan lemak nabati dapat diperoleh dengan mengkonsumsi biji-bijian, kacang, dan alpukat);

3. Karbohidrat merupakan sumber dari energi dan kalori dalam tubuh pada ibu hamil dapat diperoleh melalui konsumsi nasi yang cukup, selain terdapat pada nasi karbohidrat dapat diperoleh dari kentang, seral, pasta serta sayur dan buah-buahan;

4. Adapun vitamin dan mineral yang dibutuhkan yaitu zat besi, kalsium, dan asam folat, Mengkonsumsi makanan dengan kadar asam folat tinggi dapat mengurasi resiko cata lahir, cacat tulang belakang, serta gangguan pada otak. Asam folat dapat diperoleh dengan mengkonsumsi sayuran hijau, hati sapi, buah jeruk, stroberi, dan lemon. Pemenuhan kalsium tidak hanya berguna untuk menguatkan gigi dan tulang, pada ibu hamil kalsium dapat bermanfaat untuk mengatur cairan, fungsi saraf dan kontraksi otot. Kalsium terbaik untuk ibu hamil dapat diperoleh dengan rutin mengkonsumsi susu, terpung terigu, keju, yoghurt, ikan, dan sayur bayam. Zat besi pada ibu hamil dapat bermanfaat untuk mencegah anemia dan meningkatkan volume darah. Sumber zat besi yang baik untuk dikonsumsi yaitu pada sayuran hijau seperti selada. Mengkonsumi roti, biji-bijian, sereal, serta daging sapi dan hewan laut)

5. Serat Mengkonsumsi serat yang diperoleh dari sayur dan buah-buahan,pada ibu hamil dapat memperlancar system pencernaan dan mencegah terjadinya sembelit dan perut begah. Dan

6. Air.

Konsep Pendidikan, Pengajaran, dan Pembelajaran

Konsep Pendidikan, Pengajaran, dan Pembelajaran

sumber : https://adv.kompas.id/

Pendidikan, pengajaran, dan pembelajaran adalah tiga konsep yang berhubungan erat dalam konteks proses belajar-mengajar. Meskipun terkait, ketiga istilah ini memiliki perbedaan dalam arti dan fokusnya.

Pendidikan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses, perbuatan, dan cara mendidik

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 mendefinisikan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual dan tubuh anak) dalam Taman Siswa yang tidak boleh dipisah-pisahkan bagian-bagian itu supaya kita memajukan kesempurnaan kehidupan anak-anak yang kita didik, agar selaras dengan dunianya.

Pendidikan merujuk pada proses umum pembentukan, pengembangan, dan pemahaman pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai dalam individu. Pendidikan biasanya melibatkan institusi-institusi formal seperti sekolah, universitas, atau lembaga pelatihan, dan meliputi berbagai mata pelajaran dan tingkatan pendidikan. Tujuan utama pendidikan adalah menciptakan individu yang terdidik dan terampil secara menyeluruh, yang siap menghadapi tantangan dalam kehidupan dan berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat.

Pengajaran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) pengajaran merupakan kegiatan yang dilakukan seorang guru dalam menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik. Pengajaran juga dapat diartikan sebagai interaksi belajar dan mengajar, pengajaran berlangsung sebagai suatu proses yang saling mempengaruhi antara guru dan peserta didik

Menurut Majid pengajaran adalah suatu cara bagaimana mempersiapakan pengalaman belajar bagi peserta didik. Dengan kata lain pengajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar.

Pengajaran adalah proses khusus di dalam pendidikan di mana seorang guru atau instruktur menyampaikan pengetahuan, keterampilan, atau konsep tertentu kepada peserta didik. Ini melibatkan merencanakan, mengorganisir, dan menyampaikan materi pelajaran secara sistematis agar dapat dipahami dan dipelajari oleh peserta didik. Pengajaran melibatkan berbagai metode dan strategi untuk menyampaikan informasi, memfasilitasi pemahaman, dan memotivasi peserta didik untuk belajar.

Pembelajaran

Dalam Undang Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas Pasa 1 Ayat 20: Pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar.

Menurut Sujdana menayatakan bahwa Pembelajaran ialah setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan kegiatan interaksi yang edukatif antara guru dan peserta didik.

Menurut Corey Pembelajaran merupakan proses dimana suatu lingkungan secara disengaja dikelola untuk menghasilkan respon terhadap situasi dan kondisi tertentu yang mana pembelajaran ini merupakan subtansi dari pendidikan.

Pembelajaran adalah proses di mana peserta didik memperoleh, menginternalisasi, dan memahami pengetahuan, keterampilan, atau konsep baru. Ini adalah hasil dari interaksi antara guru, peserta didik, dan lingkungan pembelajaran. Pembelajaran bisa terjadi di dalam atau di luar konteks formal pendidikan, dan bisa melibatkan pengalaman langsung, refleksi, praktik, atau diskusi. Penting bagi peserta didik untuk aktif terlibat dalam proses pembelajaran, dan guru berperan sebagai fasilitator yang membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran mereka.

 

Menurut Hamdani Istilah Pengajaran dapat dibedakan dari Pendidikan, tetapi sulit dipisahkan. Jika dikatakan, “anak di ajar menulis yang baik” lebih terasa sebagai pengajaran akan tetapi, jika “anak dikembangkan kegemarannya untuk menulis yang baik”, lebih mirip pendidikan

 

Dalam praktiknya, pendidikan melibatkan proses pembelajaran dan pengajaran yang saling terkait. Guru menggunakan metode pengajaran untuk menyampaikan pelajaran kepada peserta didik, sedangkan peserta didik terlibat dalam pembelajaran untuk memperoleh pemahaman dan keterampilan baru. Tujuan akhirnya adalah menciptakan individu yang terdidik dan terampil melalui pendidikan yang efektif dan bermakna.