Persamaan Dasar Gelombang dan Perbedaan Gelombang Transversal dengan Gelombang Longitudinal

Seperti yang telah dijelaskan pada artikel sebelumnya Pengertian Gelombang, Perbedaan Gelombang Mekanik dan Gelombang Elektromagnetik gelombang laut dan gelombang bunyi adalah gelombang yang memerlukan medium perambatan atau biasa disebut dengan gelombang mekanik, tetapi keduanya juga memiliki perbedaan. Kedua gelombang ini memiliki arah getaran terhadap arah rambat gelombang yang berbeda. Berdasarkan arah rambat dan arah getarannya, gelombang dibagi atas dua kelompok yaitu, gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Persamaan Dasar Gelombang dan Perbedaan Gelombang Transversal dengan Gelombang Longitudinal

Petir salah satu contoh dari gelombang longitudinal

Gelombang transversal

Salah satu contoh gelombang transversal adalah gelombang yang terjadi pada tali. Untuk bisa mengamati arah getaran dan arah rambatnya, ikat salah satu ujung tali pada tiang. Pegang ujung lainnya kemudian gerakkan naik turun. Maka akan tampak getaran merambat ke arah  horizontal sepanjang tali. Sehingga, arah rambat gelombang tegak lurus terhadap arah getarannya, jenis gelombang ini disebut gelombang transversal. Contoh lain dari gelombang transversal adalah gelombang pada permukaan air dan gelombang cahaya.

Gelombang transversal pada tali

Pada saat mengamati gelombang transversal pada tali, akan ditemukan rambatan gelombang sepanjang tali berbentuk seperti bukit dan lembah. Grafik simpangan partikel terhadap kedudukan atau jarak dari titik asal getaran pada sebuah gelombang transversal yan dihasilkan sepanjang tali akan tampak seperti gambar di bawah. Dari gambar grafik tersebut kita dapat menentuka amplitudo (A) dan panjang gelombang (λ) dari sebuah gelombang transversal.

Grafik simpangan terhadap kedudukan

Berikut beberapa istilah yang terdapat pada gelombang transversal

v     Puncak gelombang adalah titik tertinggi pada gelombang (misal b dan f)

v     Dasar gelombang adalah titik terendah pada gelombang (misal d dan h)

v     Bukit gelombnag adalah lengkungan abc atau efg

v     Lembah gelombang adalah cekungan cde atau ghi

v  Amplitudo (A) adalah jarak puncak gelombang di atas kedudukan seimbang (misal bb1) atau jarak dasar gelombang di bawah kedudukan seimbangnya (misa dd1)

v     Panjang gelombang (λ) adalah panjang satu gelombang di mana terjadi lengkungan satu bukit dan satu lembah (misalnya panjang garis mendatar ae atau cg). Panjang gelombang juga dapat didefinisikan sebagai jarak antara dua puncak yang berdekatan (misal bf) atau jarak antara dua dasar gelombang yang berdekatan (misal dh). Akan tetapi, panjang gelombang juga dapat kita definisikan sebagai jarak antara dua titik sembarang pada dua bukit yang berdekatan, yang memiliki simpangan yang sama (misalnya jk) atau jarak antara dua titik semabarang pada dua lembah yang berdekatan, yang memiliki simpangan yang sama (misalnya lm)

v     Periode (T) adalah selang waktu untuk menempuh satu gelombang

Gelombang Longitudinal

Salah satu contoh gelombang longitudinal adalah gelombang yang dihasilkan slinki. Untuk bisa mengamati arah rambat dan arah getaran dari sebuah gelombang longitudinal, tahan salah satu ujung slinki kemudian ujung lainya tarik maju mundur seperti pada gambar dibawah. Dapat dilihat bahwa getaran berbentuk rapatan dan renggangan yang merambat sepanjang slinki, sedangkan arah getaran sejajar dengan arah memanjangnya slinki. Jadi, arah rambat gelombang yang terjadi pada slinki sejajar dengan arah getarannya. Jenis gelombang yang memiliki arah rambat yang sejajar dengan arah getarannya disebut gelombang longitudinal. Contoh lain dari gelombang longitudinal adalah gelombang bunyi.

Gelombang longitudinal pada slinki

Pada saat melakukan pengamatan pada gelombang longitudinal pada slinki, kita akan menemukan bahwa rambatan gelombang longitudinal sepanjang slinki berbetuk rapatan dan renggangan seperti gambar dibawah ini.

Gelombang longitudinal berupa rapatan dan rengagangan sepanjang slinki

Perhatikan gambar di atas panjang rapatan dan renggangan tidak sama panjang. Panjang gelombang (λ) dapat kita definisikan sebagai jarak antara dua pusat rapatan yang berdekatan (jarak AC) atau jarak antara dua pusat renggangan yang berdekatan (jarak BD).  Sedangkan jarak antara pusat rapatan dan pusat renggangan yang berdekatan (AB atau BC) disebut setengah panjang gelombang (1/2 λ).

 

Rambatan gelombang longitudinal dan gelombang transversal berbeda. Namun, penampilan keduanya dapat kita samakan. Caranya dengan mengambil pusat rapatan pada gelombang longitudinal sebagai puncak gelombang, dan pusat  renggangan pada gelombang longitudinal sebagai dasar gelombang pada gelombang transversal.

Gelombang longitudinal dapat kita tampilkan sepeti gelombang transversal. Puncak gelombang longitudinal menampilkan pusat rapatan dan dasar gelombang menampilkan pusat renggangan

Persamaan Dasar Gelombang

Salah satu besaran dasar gelombang adalah amplitudo. Amplitudo (A) menunjukkan besarnya energi gelombang. Semakin besar amplitudo gelombang  maka semakin besar pula energi gelombang. Misalnya gelombang laut atau ombak yang tinggi, berarti amplitudonya besar, membawa energi yang besar pula. Oleh karena itu, gelombang laut yang tinggi berpotensi lebih merusak terhadap benda yang ditabraknya. Selain amplitudo ada tiga besaran dasar gelombang, yaitu frekuensi, periode, panjang gelombang, dan cepat rambat gelombang.

 

Periode dan frekuensi gelombang

Gelombang memerlukan waktu dalam proses perambatannya. Selang waktu yang ditempuh untuk menempuh satu gelombang dinamakan periode (T), satuannya sekon (s). Sementara itu, banyaknya gelombang yang terbentuk dalam satu satuan waktu dinamakan frekuensi gelombang (f), satuannya hertz (Hz). Jika frekuensi gelombang 70 Hz, ini artinya banyaknya gelombang yang terbentuk adalah 70 gelombang setiap satu satuan waktu. Sehingga dapat dituliskan periodenya adalah 1/70 sekon, sehingga dapat ditarik hubungan antara frekuensi (f) dengan periode (T) adalah sebagai berikut.

Cepat rambat gelombang

Cepat rambat gelombang dapat kita amati  ketika terjadi kilat di langit. Kita akan terlebih dahulu melihat kilat di langit dan beberapa detik kemudian baru mendengar bunyi guntur. Padahal pada kenyataanya kilat dan guntur terjadi secara bersamaan. Hal ini dapat terjadi karena gelombang cahaya yang membawa kilat dan gelombang bunyi yang membawa guntur memiliki cepat rambat yang berbeda. Cepat rambat cahaya jauh lebih besar daripada cepat rambat bunyi.

Kilat yang terlihat lebih dahulu setelah beberapa detik baru terdengar bunyi guntur. Hal ini disebabkan cepat rambat cahaya yang lebih besar daripada cepat rambat bunyi. Secara nyata tidak ada satupun kecepatan yang dapat melebihi cepat rambat cahaya

Cepat rambat gelombang (v) didefinisikan sebagai jarak yang ditempuh gelombang dalam suatu selang waktu tertentu. Jika kita ambil jarak yang ditempuh gelombang sama dengan satu gelombang (λ), selang waktunya tentu sama dengan satu periode (T). Dengan demikian, dapat dituliskan hubungan kuantitatif antara cepat rambat (v), panjang gelombang (λ), dan periode (T) sebagai berikut.

Persamaan diatas disebut persamaan dasar gelombang. Untuk panjang gelombang (λ) satunnya meter dan frekuensi (f) satuannya Hz (atau periode T dalam sekon) maka satuan cepa rambat dalam SI adalah m/s.

Rujukan

Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika. Jakarta: Erlangga

Pengertian Gelombang, Perbedaan Gelombang Mekanik dan Gelombang Elektromagnetik

Untuk mengetahui apa itu gelombang coba kamu isi sebuah ember dengan air kira-kira dua pertiga ember. Selanjutnya  tunggu hingga air tenang kemudian celupkan satu jari mu berulang-ulang. Perhatikan apa yang terjadi pada air di ember tersebut. Akan tampak oleh mu akibat dari usikan jarimu menghailkan riak lingkaran yang memutar pada permukaan air. Selanjutnya, riak air ini memancar radikal keluar dari tempat di mana jarimu dicelupkan. Dari uji coba tersebut dapat disimpulkan bahwa, gelombang adalah usikan yang merambat. 

Gelombang pada permukaan air yang disentuh oleh jari

Medium tidak merambat bersama gelombang

Gelombang air laut menuju tepi pantai

Perhatikan gelombang pada air laut. Gelombang pada permukaan air laut terus menerus bergerak menuju tepi pantai. Meskipun demikian, gelombang air laut ini tidak menyebabkan banjir di pantai. Hal ini disebabkan karena gelombang-gelombang ini secara nyata tidak membawa air laut ikut merambat bersamanya. Gelombang ini terus menerus bergerak ke pantai namun air laut hanya bergerak naik turun tetapi tidak bergerak maju. Walaupun yang tampak oleh mata kita seakan-akan air laut itu sendiri yang bergerak maju ke tepi pantai, tetapi sesungguhnya tidak seperti itu. Hanya gelombang yang bergerak ke pantai. Dalam fenomena ini, medium gelombang air laut adalah air laut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada gelombang air laut hanya gelombangnya yang merambat, sedangkan mediumnya tidak.

 

Ketika gelombang merambat, gelombang tidak membawa partikel-partikel medium bersamanya. Namun, gelombang yang menghantam perahu kecil mampu merusak perahu tersebut. Kasus ini menunjukkan  bahwa gelombang laut membawa energi. Dari berbagai penjelasan mengenai gelombang, kita dapat menarik kesimpulan pengertian gelombang secara utuh yakni, Gelombang adalah suatu usikan yang merambat, yang membawa energi dari satu tempat ke tempat lainnya.

Gelombang besar mampu merusak kapal bukti bahwa gelombang membawa energi

Setiap benda  yang bergerak memiliki energi. Benda yang bergetar memberikan  energinya ke partikel-partikel terdekatnya, sehingga menyebakan partikel-partikel tersebut ikut bergetar. Pada gilirannya partikle-partikel ini juga  akan memberikan energinya pada partikel berikutnya, demikian seterusnya. Dapat kita nyatakan  bahwa suatu gelombang  mendapatkan energinya dari suatu sumber yang bergetar. Jadi, gelombang apa saja selalu memiliki suatu sumber getaran sebagai sumber energinya.

Perbedaan gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik

Kebanyakan gelombang yang telah kita sebutkan, energi dari sumber getarannya merambat melalui suatu zat atau bahan. Zat atau bahan di mana getaran merambat disebut medium. Air laut adalah medium dari gelombang laut; tali adalah medium dari gelombang tali; udara adalah medium dari gelombang bunyi. Baik zat padat, zat cair, dan zat gas dapat bertindak sebagai medium dari gelombang. Gelombang yang memerlukan medium untuk merambat disebut gelombang  mekanik.

Gelombang tali contoh gelombang mekanik

Untuk beberapa gelombang tertentu, tidak memerlukan medium atau zat perantara. Getaran dari gelombang ini dapat merambat melalui ruang tanpa partikel yang biasa disebut sebagai ruang hampa. Sebagai pengganti partikel, gelombang ini mengganggu medan listrik dan medan magnetik. Dengan alasan inilah gelombang ini disebut sebagai gelombang elektromagnetik.

 

Gelombang elektromagnetik tidak memerlukan partikel zat atau medium perantara untuk merambat, sehingga gelombang ini dapat terjadi baik medium ataupun tanpa medium. Contoh dari gelombang elektromagnetik cahaya matahari, ia merambat melalui ruang hampa di luar atmosfir bumi untuk dapat sampai ke bumi. Sementara lampu dapat merambat di udara untuk menerangi ruangan dalam rumah. Contoh lain dari gelombang elektromagnetik adalah gelombang radio, gelombang televisi, demikian juga dengan gelombang sinar X yang biasa digunakan dalam ilmu kedokteran.

Radiasi sinar matahari contoh gelombang elektromagnetik

Rujukan

Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika. Jakarta: Erlangga 

Optik Geometri: Hukum Pemantulan, Pemantulan Teratur, dan Pemantulan Baur

Cabang fisika yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan cahaya disebut optik. Optika sendiri terbagi atas dua cabang yakni optika geometri dan optika fisis, optika geometri adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat cahaya seperti pemantulan, pembiasan, jalannya sinar lurus pada alat-alat optik. Optika fisis adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku cahaya sebagai gelombang, seperti peristiwa difraksi, dispersi, interferensi, dan pembahasan hakikat cahaya.

 

Dalam artikel ini kita akan membahas khusus cabang optika geometri spesifiknya tentang pemantulan

 

Pemantulan Cahaya

Segala sesuatu yang memancar keluar dari suatu sumber tetapi bukan zat  (tidak memiliki massa) disebut radiasi. Cahaya, sinar inframerah, atau sinar ultraviolet semuanya termasuk radiasi. Cahaya dapat dilihat oleh mata, sedangkan inframerah dan utraviolet tidak bisa. Oleh sebab itu, cahaya dapat diartikan sebagai nama yang diberikan untuk radiasi yang dapat dilihat oleh mata manusia. Contoh pemantulan cahaya yang biasa kita temukan dalam sehari-hari adalah pantulan pepohonan di dekat danau

Pemandangan yang indah  dari pantulan air terhadap pepohonan di pinggir danau

 

Cahaya termasuk gelombang elektromagnetik, dimana getarannya (berupa medan listrik dan medan magnet) tegak lurus terhadap arah rambatnya. Oleh karena itu, gelombang elektromagnetik termasuk cahaya tergolong sebagai gelombang transversal. Gelombang eletromagnetik dapat merambat walau tanpa medium biasa disebut vakum. Hal inilah yang menyebabkan cahaya matahari dapat merambat melalu ruang tak bermedium (vakum) antara Matahari dan bumi. Kelajuan cahaya merambat yakni c = 300.000.000 m/s.

i = r

Hukum Pemantulan

Willebrord Snell (1591-1626)

Orang yang pertama kali mempelajari fenomena pemantulan cahaya adalah Willebrord Snell (1591-1626). Oleh sebab itu, hukum pemantulan biasa disebut juga dengan hukum Snell. Bunyi hukum ini yakni

1. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar dan ketiganya berpotongan pada satu titik.

Sudut pantul sama dengan sudut datang

Pemantulan  sinar senter oleh cermin datar mematuhi hukum pemantulan

Pembentukan bayangan

Ketika cahaya dipancarkan oleh sebuah sumber cahaya kemudian dihalangi oleh benda yang tidak tembus cahaya maka akan terbentuk bayangan dari benda pada layar yang diletakkan di belakang benda. Ketika sebuah benda kamu sorot dengan cahaya senter, maka akan terbentu bayangan benda tersebut yang ukurannya lebih besar dengan benda aslinya. Bentuk bayangan yang sebangun dengan bentuk aslinya membuktikan bahwa  cahaya merambat lurus. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Pembentukan bayangan yang sebangun dengan bentuk aslinya membuktikan cahaya merambat lurus

Pemantulan Teratur dan Pemantulan Baur (Difus)

Ketika berkas sinar sejajar diarahkan ke permukaan cermin seperti gambar di bawah, tampak bahwa berkas sinar sejajar yang mengenai cermin datar dipantulkan kembali pada arah yang sejajar juga. Fenomena ini terjadi karena permukaan cermin datar, halus, atau rata. Hal ini menyebabkan permukaan cermin datar tampak bersinar dengan terang. Fenomena pemantulan seperti ini biasa disebut pemantulan teratur.

Pemantulan Teratur

 

Ketika berkas sinar sejajar diarahkan pada sebuah kertas putih seperti gambar di bawah, tampak bahwa berkas sinar sejajar yang mengenai kertas tidak dipantulkan pada arah yang sejajar, melainkan berkas sinar dipantulkan ke segala arah. Namun tiap berkas sinar pantul tetap memenuhi hukum pemantulan cahaya. Fenomena ini terjadi karena permukaan kertas tidak rata atau kasar. Hal ini menyebabkan permukaan kertas tampak suram karena kurangnya cahaya yang dipantulkan ke arah mata kita. Fenomena pemantulan ini biasa disebut pemantulan baur atau difus.

Pemantulan Baur atau Difus

 

Dalam bidan fotografi, fotografer kadang  sengaja menggunakan layar putih untuk membaurkan cahaya, metode ini digunakan agar bayang yang dihasilkan tidak tajam dan hasil foto menjadi lebih menarik untuk dipandang.

Fotografer yang memanfaatkan layar putih untuk hasil foto yang menarik 


Kingdom Plantae (Tumbuhan): Jenis, Ciri-ciri, Reproduksi, Peranan dalam kehidupan

 Ciri-ciri Umum Plantae

Setiap organisme yang termasuk dalam kingdom plantae memiliki karakteristik yakni bersifat multiseluler dan fotoautotrof karena mempunyai kloroplas; sel-selnya mempunyai dinding sel; ada yang sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati (kormus, sehingga disebut kormophyta) dan ada juga yang belum memiliki akar, batang, dan daun sejati (talus sehingga disebut thallophyta); ada yang tidak mempunyai pembuluh angkut (atracheophyta), dan ada juga yang mempunyai pembuluh angkut (tracheophyta); dibedakan menjadi tiga divisio, yaitu tumbuhan lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta).

Kingdom Plantae (Dunia Tumbuhan)
 

Tumbuhan Lumut (Bryophyta)

Ciri-ciri tumbuhan lumur antara lain, merupakan tumbuhan tidak memiliki pembuluh angkut (atracheophyta) dan peralihan antara kormophyta dan thallophyta; hidup di tempat yang teduh dan lembap; mengalami proses pergiliran keturunan (metagenesis); berikut ini strutur tumbuhan lumut

Struktur tumbuhan lumut (Bryophyta)

Tumbuhan lumur bereproduksi secara aseksual dengan cara menghasilkan spora, sedangkan secara seksual dengan cara peleburan gamet jantan (spermatozoid) yang dihasilkan anteredium dan gamet betina (ovum) yang dihasilkan arkegonium. Salah satu ciri tumbuhan lumut adalah mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) antara fase sporofit dan gametofit. Proses metagenesis tumbuhan lumut dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Metagenesis tumbuhan lumut (Bryophyta)
 

Beberapa anggota dari kelompok tumbuhan lumut yang bermanfaat bagi manusia antara lain, Marchantia untuk obat penyakit hati (hepar) dan Sphagnum untuk bahan pembalut dan bahan bakar.

 

Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Ciri-ciri Tumbuhan paku antara lain, merupakan tumbuhan kormophyta berspora dan jika dilihat dari pembuluhnya merupakan tumbuhan tracheophyta; Ada dua generasi yang hidup terpisah , yaitu fase sporofit (penghasil spora) yang bersifat dominan dan fase gametofit (penghasil gamet). Tumbuhan paku yang biasanya menjadi tanaman hias merupakan fase sporofit; mempunyai btang berupa akar tinggal (rhizoma) yang terdapat di dalam tanah; tumbuhan paku menghasilkan spora di daun (sporofil) pada bagian yang disebut sorus; umumnya tumbuhan paku memiliki batang yang berada di dalam tanah (rhizoma) dan memiliki akar semu (rhizoid). Daun muda yang baru muncul tampak menggulung.

Bagian-bagian tumbuhan paku (Pteridophyta)
 

Tumbuhan paku bereproduksi dengan dua cara yakni aseksual dan seksual. Secara aseksual tumbuhan paku bereproduksi dengan menghasilkan spora, sedangkan secara seksual dengan cara peleburan gamet jantan yang dihasilkan anteredium dan gamet betina yang dihasilkan arkegonium. Tumbuhan paku mengalami metagenesis (atau pergiliran keturunan) antara fase gametofit dan sporofit seperti pada gambar berikut ini.

Metagenesis tumbuhan paku (Pteridophyta)
 

Tumbuhan paku tentu saja memiliki peranan dalam kehidupan manusia sama dengan tumbuhan lainnya, contohnya seperti tumbuhan paku Azolla pinata dimanfaatkan sebagai pupuk hijau untuk tanaman padi, ada juga Marsilea crenata biasa dikenal dengan nama tumbuhan semanggi diolah menjadi sayur, dan juga Selaginella plana dimanfaatkan sebagai obat, tumbuhan paku Asplenidum nidus dikenal sebagai paku sarang burung,  serta Platycerium bifurcatum dimanfaatkan sebagai tanaman hias.

 

Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

Tumbuhan berbiji (Spermatiphyta) memiliki ciri khas antara lain, menghasilkan biji yang terbentuk dari proses pembuahan, biji mengandung calon individu baru, yaitu lembaga

 

Tumbuhan berbiji diklasifikasikan menjadi dua subdivisi yaitu Gymnospermae dan Angiospermae. Gymnospermae biasa dikenal dengan nama tumbuhan berbiji terbuka mempunyai ciri-ciri, antara lain 1) bakal biji tumbuh pada permukaan  megasporofil  atau daun buah. Biji tidak dilingkupi  oleh buah tetapi berada dalam sisik-sisik strobilus. 2) tidak mempunyai bunga yang sesungguhnya, tetapi membentuk strobilus jantan dan strobilus betina. 3) penyerbukan terjadi dengan bantuan angin. Serbuk sari terbang terbawa angin kemudian akan membuahi bakal biji. Proses pembuahan yang terjadi pada tumbuhan berbiji tertutup adalah sebagai berikut.

Metagenesis tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae)
 

Gymnospermae dibagi menjadi beberapa kelas, antara lain Coniferae (contoh: Agathis alba atau damar dan Pinus merkusii atau pinus), Cycadinae (contoh: Cycas rumphii atau pakis haji), Ginkgo (contoh: Ginkgo biloba), dan Gnetinae (contoh: Gnetum atau melinjo).

 

Sedangkan Angiospermae atau biasa dikenal dengan tumbuhan berbiji tertutup mempunyai ciri-ciri, antara lain 1) bakal biji tumbuhan ini dilindungi oleh bakal buah  atau daun-daun buah (karpela). 2) proses peleburan gamet jantan dan gamet betina didahului dengan penyerbukan yakni jatuhnya serbuk sari di kepala putik. 3) tumbuhan ini mempunyai bunga sesungguhnya dengan struktur sebagai berikut.

Struktur bunga

 

Pada dikotil terjadi pembuahan ganda, yaitu inti generatif 1 + sel telur dan inti generaf 2 + kandung lembaga sekunder. Angiospermae dibedakan menjadi dua, yaitu monokotil (berkeping satu) dan dikotil (berkeping dua). Perbedaan karakteristik antara monokotil dan dikotil adalah sebagai berikut.

Karakteristik

Monokotil

Dikotil

Kotiledon

1 buah

2 buah

Sistem perakaran

Serabut

Tunggang

Pertulangan daun

Sejajar/melengkung

Menyirip/menjari

Jumlah bagian daun

Kelipatan tiga

Kelipatan empat/lima

Kambium

Tak berkambium

Berkambium

 

Proses pembuahan yang terjadi pada tumbuhan berbiji tertutup adalah sebagai berikut.

Metagenesis tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae)

Peranan Spermatophyta atau tumbuhan berbiji bagi manusia, yaitu bahan pangan pokok (jagung, padi, dan gandum), sumber serat, vitamin, dan protein nabati (kubis, wortel, dan tomat), bahan sandang (kapas), sumber obat-obatan (jahe, mengkudu, dan mahkota dewa), dan bumbu dapur (kunyit, kencur, dan bawang).

 

Rujukan

Khristiyono. SPM (Seri Pendalaman Materi) Biologi SMA dan MA. Jakarta:Esis