Metode Pembelajaran - Pengertian, Urgensi, Perbedaan dengan Istilah Lain, dan Contohnya

Konsep Umum Metode Pembelajaran PAI

Pengertian Metode Pembelajaran PAI

Metode pembelajaran adalah segala cara yang digunakan dalam upaya mendidik peserta didik. “segala cara” mengindikasikan bahwa ada berbagai macam cara yang bisa dilakukan seorang pendidik dalam proses mendidik anak-anak bangsa di setiap pembelajaran sebagai upaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Jika dikaitkan dengan pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), maka Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah cara yang paling efektif dan efisiem dalam mengajarkan agama islam. Efektif dan efisien menggambarkan bahwa pendidik dalam hal ini berupaya maksimal untuk mengajarkan agama islam sesuai tujuan pembelajaran dan waktu yang telah dialokasikan.

Macam-macam Metode Pembelajaran

Ada beberapa macam metode pembelajaran yang perlu dipahami seorang pendidik antara lain: (1) Metode ceramah, (2) Metode diskusi, (3) Metode demonstrasi, (4) Metode ceramah plus, (5) Metode resitasi, (6) Metode eksperimen, (7) Metode karyawisata, (8) Metode latihan, (9) Metode perancangan, dan (10) Metode debat .

Urgensi Metode Pembelajaran PAI

Urgensi yang dimaksud dalam hal ini adalah pentingnya mempelajari metode pembelajaran dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam (PAI). Urgensi metode ini dapat dijadikan pedoman seorang guru PAI dalam memandang bahwa mengajar haruslah menggunakan metode yang tepat agar memberikan hasil pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Berikut ini urgensi Metode Pembelajaran dalam pembelajaran pendidikan agama islam

Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik

Motivasi merupakan salah satu poin penting dalam proses pembelajaran agar peserta didik dapat bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Motivasi bisa berasal dari dalam diri peserta didik (motivasi intrinsik) dan juga bisa berasal dari luar diri peserta didik (motivasi ekstrinsik). Penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan karakteristik materi pembelajaran dapat menjadi perpaduan pemilihan metode yang menarik dan menyenangkan bagi peserta didik dalam kelas tersebut. Sehingga penggunaan metode yang tepat menciptakan motivasi ekstrinsik bagi peseta didik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

Metode sebagai Strategi Pembelajaran

Dalam proses pembelajaran, peserta didik memiliki kemampuan yang berbeda dalam menyerap dan menguasai materi pembelajaran yang telah ditetapkan. Oleh sebab itu, diperlukan strategi pembelajaran yang tepat sebagai tindakan nyata seorang pendidik dengan cara menggunakan metode pembelajaran yang tepat pula. Ketika seorang pendidik merancang metode untuk suatu materi tertentu, maka tentu pendidik juga akan merancang strategi dalam proses penyampaian dan penjelasannya.

Metode sebagai Alat Mencapai Tujuan

Tujuan pembelajaran tidak bisa tercapai jika tidak menggunakan metode pembelajaran. Karena metode pembelajaran merupakan cara untuk mencapainya. Metode pembelajaran merupakan salah satu unsur untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Ketika tujuan dirumuskan agar peserta didik dapat mencapai aspek tertentu baik afektif, kognitif maupun psikomotor maka metode yang digunakan harus sesuai dengan tujuan tersebut. Oleh karena itu, seorang guru PAI harus mengatahui bahwa metode pembelajaran yang digunakan memiliki kedudukan sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Perbedaan Metode dengan model pembelajaran, pendekatan pembelajaran, startegi pembelajaran, metode pembelajaran, dan teknik pembelajaran

Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedaknnya. Istilah-istilah tersebut antara lain: model pembelajaran, pendekatan pembelajaran, startegi pembelajaran, metode pembelajaran, dan teknik pembelajaran

Model pembelajaran

Model pembelajaran merupakan bingkai atau bungkusdari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Dengan kata lain, model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh pendidik. Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengungkapkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku.

Pendekatan pembelajaran

Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, melatar belakangi, menguatkan metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Pendekatan pembelajaran  dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu: (1) pendekatan berpusat pada peserta didik (student centered approach) dan (2) pendekatan berpusat pada guru (teacher centered approach).

Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual untuk mengimplementasikannya maka digunakan metode pembelajaran tertentu. Selanjutnya dengan mengutip hasil pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyatakan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pembelajaran pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.

Dilihat dari strateginya, menurut Rowntree seperti dikutip Wina Sanjaya, pembelajaran dapat dikelompokkan kedalam dua bagian, yaitu: (1) ekxposition-discovery learning dan (2) group-individual learning. Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahan dapat dibedakan antara lain (1) strategi pembelajarn induktif dan (2) strategi pembelajaran deduktif.

Teknik Pembelajaran

Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan seorang pendidik dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.

Taktik Pembelajaran

Taktik pembelajaran adalah gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekalkigus juga seni (kiat)

Skema hubungan model, pendekatan strategi, metode dan teknik pembelajaran

Rujukan

Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan Model Pembelajaran (https://akhmadsudrajat.wordpress.com)

Tambak, Syhraini. 2014. Pendidikan Agama Islam :Konsep Metode Pembelajaran PAI. Yogyakarta: Graha Ilmu

Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Mengenal Macam-macam Tulang Pada Manusia dan Contohnya

Tulang disebut juga alat gerak pasif karena digerakkan oleh otot. Akan tetapi tulang tetap mempunyai peranan penting karena gerak tiadak akan terjadi tanpa adanya tulang.

Macam-macam tulang berdasarkan bentuknya

Berdasarkan bentuknya tulang dapat dibedakan menjadi tiga macam yakni tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.

Tulang Pipa

Tulang ini disebut tulang pipa karena bentuknya seperti pipa, yaitu bulat memanjang, dan bagian tengahnya berlubang serta berbonggol di kedua ujungnya. Tulang pipa bagian dalamnya berisi sumsum kuning dan sumsum merah. Bagian luarnya dilapisi jaringan ikat (periosteum). Tulang ini dapat ditemukan pada  anggota gerak, yaitu tangan dan kaki. Jenis tulang ini berfungsi untuk memfasilitasi pergerakan dengan bekerja sebagai tuas. Contoh tulang pipa adalah tulang lengan, tulang paha, tulang ruas jari.

Tulang Pipih

Seperti namanya, tulang pipih memiliki bentuk pipih dan sedikit melengkung. Di dalam tulang pipih terdapat sumsum merah. Sumsum merah merupakan tempat produksi sel darah merah dan sel darah putih. Tulang pipih berfungsi melindungi organ vital kita dan meningkatkan area pelekatan otot. Contoh tulang pipih antara lain tulang rusuk, tulang dada, tengkorak, tulang belikat, tulang panggul, dan tulang dahi.

Tulang Pendek

Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek, sehingga disebut sebagai ruas tulang. Didalam tulang pendek ini terdapat sumsum merah. Tulang ini berfungsi untuk memberikan kekuatan pada area yang memiliki pergerakan terbatas. Contoh tulang pendek adalah ruas-ruas tulang belakang, tulang pada pergelangan tangan, dan pergelangan kaki.

Macam-macam Tulang berdasarkan Strukturnya

Berdasarkan strukturnya tulang dapat dibedakan menjadi dua macam yakni tulang keras (osteon) dan tulang rawan (kartilago atau kondrion)

Tulang Rawan (Kondrion atau Kartilago)

Jenis tulang ini memiliki sifat yang lentur. Ruang antar sel tulang rawan berisikan banyak zat perekat dan sedikit zat kapur, hal ini yang menyebabkan tulang rawan bersifat lentur. Pada masa pertumbuhan, terutama  masa bayi tulang-tulang masih berupa tulang rawan. Beberapa bagian, misalnya pada bagian ubun-ubun, masih belum tertutup. Semakin lama, ruang antar selnya akan berisikan zat kapur sehingga semakin bertambah keras hingga berubah menjadi tulang keras. Pada ujung tulang terdapat cakra epifisi, yang teridiri dari sel-sel tulang rawan yang aktif membelah. Dengan adanya cakra episis tersebut, tulang dapat bertambah panjang.

Pada bagian tertentu, tulang rawan tetap sebagai tulang rawan karena matriksnya tidak mengalami penulangan. Contohnya pada daun telinga, cuping hidun, sendi, dan antar ruas tualang belakang.

Tulang Sejati (Tulang Keras atau Osteon)

Bersifat keras dan berfungsi menyusun berbagai sistem rangka.Tulang sejati atau tulang keras tersusun atas jaringan ikat yang padat dan matriks tulang. Matrik tulang adalah bahan yang mengisi ruang-ruang  di antara sel-sel tulang. Matrik tulang keras berupa zat kapur, protein, dan sedikit zat perekat, yaitu zat kolagen. Zat kapur tersebut terdapat dalam bentuk kalsium karbonat (CaCO3) dan kalsium fosfat Ca3(PO4)2. Oleh karena itu, tulang sejati bersifat keras dan tidak lentur. Pada orang dewasa, kadar zat  kapur lebih tinggi daripada anak-anak sehingga tulang orang dewasa lebih keras dibandingkan tulang anak-anak. Sebaliknya, tulang anak-anak mengandung zat perekat lebih banyak daripada orang dewasa. Oleh sebab itu jika terjadi kecelakaan pada anak-anak dan orang dewasa yang menyebabkan patah tulang. Tulang anak-anak memiliki waktu pemulihan lebih cepat dibandingkan orang dewasa.

Bagian luar tulang tertutup oleh selapis jaringan ikat liat yang disebut periosteum. Lapisan ini merupakan tempat melekatnya otot. Periosteum berfungsi dalam pertumbuhan tulang, terutama untuk mensuplai  makanan dan menyambung tulang yang patah atau retak. Pada penampamg melintang tulang keras tampak kelompok lingkaran. Lingkaran itu berlapis-lapis, mengelilingi saluran Havers atau sistem havers. Di dalam saluran Havers ada pembuluh darah yang memberikan makanan pada sle tulang keras (osteosit) yang terletak pada setiap lingkaran.

Ditinjau dari sifat bahan penyususunnya tulang keras dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu tulang kompak dan tulang spons

Tulang kompak

Bahan penyusun tulang kompak bersifat rapat dan padat. Tulang ini memiliki karakteristik, yaitu tulang tersusun konsenris mengelilingi saluran Havers, tidak terdapat rongga, melapisi tulang spons atau tulang pipa.

Tulang spons

Bahan penyususunnya berongga. Tulang ini memiliki karakteristik, yaitu tulang tidak konsentris, banyak mengandung rongga yang berisi sumsum merah yang memproduksi sel-sel darah sebagai organ kemopoitik, dan dapat ditemukan di epifisis tulang panjang, tulang pendek atau pipih, dan tulang vertebra.

Beberapa jenis tulang keras berasal dari tulang rawan, contohnya tulang pipa. Bagian tengah tulang merupakan awal tempat mengendapnya kalsium dan fosfat, hingga akhirnya matriks tulang mengeras. Proses penulangan ini disebut asifikasi.

Struktur Tulang Panjang

Rujukan

Syamsuri, Istamar. IPA Biologi. Jakarta: Erlangga.

Mengenal Macam-macam Sendi Pada Manusia dan contohnya


Tulang-tulang penyusun rangka saling berhubungan. Hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lain disebut sendi atau artikulasi. Sendi dapat diklasifikasikan menurut kemungkinan geraknya yakni sendi mati atau sendi fibrosa (sinartrosis) merupakan sendi yang tidak dapat bergerak, sendi kaku atau sendi kartilaginosa (amfiartrosis) merupakan sendi yang dapat bergerak sedikit, dan sendi gerak atau sendi sinovial (diartrosis) merupakan sendi yang dapat digerakkan dengan bebas.

Sendi mati / sendi fibrosa

Sendi fibrosa tidak memiliki lapisan ulang rawa, dan tulang yang satu dengan tulang lainnya dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa. Perlekatan tulang tibia dan fibula bagian distal adalah salah satu contoh dari sendi fibrosa. Contoh lainnya, terletak pada hubungan antartulang penyusun tengkorak.

Sendi kartilaginosa / sendi kaku

Sendi kartilaginosa merupakan sendi yang sendi-sendi ujung tulangnya dibungkus oleh rawan hialin, disokonh oleh ligament dan hanya dapat sedikit bergerak. Contohnya,  terletak pada hubungan antarruas tulang belakang, antartulang pergelangan tangan, dan antartulang rusuk dan tulang dada.

Sendi sinovial /sendi gerak

Sendi sinovial merupakan sendi-sendi yang dapat digerakkan. Sendi-sendi memiliki rongga sendi dan permukaan sendi dilapsi rawan hialin. Sinovium menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi permukaan sendi. Cairan sinovium pada kondisi normalnya bening, tidak berwarna kuning, dan tidak membeku. Jumlah cairan sinovial yang ditemukan pada tiap sendi yang normal berkisar 1 sampai 3 ml. Bagian cair dari cairan sinovial berasal dari transudat plasma. Cairan sinovial juga bertindak sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi.

Berdasarkan arah geraknya, sendi sinovial dibagi dalam 5 jenis, yakni sendi engsel, sendi putar, sendi peluru, sendi pelana, dan sendi luncur.

Macam-macam sendi sinovial / sendi gerak

Sendi Engsel

Jenis sendi ini memiliki gerak dua arah, seperti pintu sehingga disebut sendi engsel. Contohnya, terletak pada hubungan antarruas jari-jari kaki, antarruas tulang jari-jari, sendi di lutut, dan sendi di siku.

Sendi Peluru

Sendi peluru memungkinkan terjadinya gerakan tulang ke segala arah. Hal ini disebabkan bonggol sendi yang bentuknya seperti bola (peluru) masuk ke dalam cawan sendi dari tulang yang lain. Contohnya, terletak pada hubungan antar tulang gelang bahu dengan tulang lengan atas, hunbungan antar tulang gelang panggul dengan tulang paha.

Sendi putar

Sendi ini memiliki hubungan dua tulang yang satu dapat berputar mengitari tulang yang lain sehingga disebut sendi putar. Contohnya, hubungan antar tulang atlas dan tulang pemutar pada leher sehingga kepala dapat bergerak berputar, dan juga hubungan antar tulang hasta dan tulang pengumpil.

Sendi luncur

Permukaan sendi ini datar sehingga memungkinkan gerkan ke depan – belakang atau kiri – kanan. Contohnya, terletak pada hubungan antar tulang penyusun telapak tangan atau telapak kaki, juga pada hubungan antar tulang belakang.

Sendi pelana

Sendi ini memiliki hubungan dua tulang, dimana yang satu dapat bergerak ke dua arah seperti orang yang naik kuda di atas pelana sehingga disebut sendi pelana. Contohnya, terletak pada hubungan antar tulang telapak tangan dengan ibu jari.

Rujukan

Syamsuri, Istamar. IPA Biologi. Jakarta: Erlangga.

Tulang Penyusun Rangka Tubuh Manusia

Rangka Tubuh Manusia

Rangka tubuh manusia tersusun atas beraneka macam bentuk tulang yang saling berhubungan. Sehingga, tulang merupakan komponen yang menyusun terbentuknya rangka. Sedangkan, hubungan antar tulang akan membentuk sendi (artikulasi). Rangka tubuh manusia dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yakni tengkorak, rangka badan, dan anggota gerak.

Fungsi rangka tubuh manusia, antara lain sebagai berikut.

1.     Berfungsi sebagai tempat melekatnya otot.

2.     Berfungsi menegakkan badan, contohnya ruas tulang belakang.

3.  Berfungsi memberi bentuk badan, contohnya tulang pada tengkorang membentuk struktur wajah manusia

4. Berfungsi melindungi bagian-bagian tubuh yang penting, contohny tulang rusuk melindungi jantung dan tengkorang melindungi otak dan mata.

5. Berfungsi sebagai tempat pembuatan sel darah merah dan sel darah putih, yakni didalam sumsum tulang.

6.    Berfungsi sebagai alat gerak pasif.

Rangka tubuh manusia

Macam-macam tulang penyusun rangka tubuh manusia

Tengkorak

Tengkorak sebagian besar tersusub atas tulang-tulang yang pipih. Tulang tersebut bersambungan sedemikian rupa sehingga membentuk rongga. Rongga tersebut berisikan otak. Tulang tengkorak dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu tulang bagian kepala dan tulang bagian muka. Tulang tengkorak saling bersambungan rapat. Sebagian besar tulang tengkorak tidak dapat digerakkan, kecuali tulang rahang bawah yang dapat digerakkan terhadap tulang rahang atas yang terdapat pada tulang muka.

Tulang tengkorak

Rangka badan

Rangka badan terdiri atas ruas-ruas tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang gelang bahu, dan tulang panggul. Tulang belakang, tulang rusuk, dan tulang dada membentuk rongga dada yang melindungi jantung dan paru-paru.

Tulang belakang

Tulang belakang memiliki karakteristik kuat tapi fleksibel untuk menyangga kepala. Ruas-ruas tulang belakang membentuk saluran sumsusm tulang belakang. Rulang belakang tersusun atas  33 ruas yaitu: 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung, 5 ruas tulang pinggang, 5 . ruas tulang kelangkang, dan 4 ruas tulang ekor.

Ruas tulang leher yang pertama disebut atlas dan yang kedua disebut tulang pemutar. Dua belas ruas tulang punggung merupakan tempat melekatnya 12 tulang rusuk. Kelima ruas tulang kelangkang pada orang dewasa telah menyatu. Begitupun dengan keempat ruas tulang ekor pada orang dewasa telah menyatu.

Ruas tulang belakang
Tulang dada dan tulang rusuk

Tulang dada

Tulang dada memiliki karakteristik berbentuk pipih panjangnya sekitar 15 cm. Tulang dada terletak di bagian tengah dada. Tulang dada mempunyai bagian hulu, badan, dan tajung pedang. Bagian hulu berhubungan dengan tulang selangka, sedangkan bagian badan berhubungan dengan 7 pasang tulang rusuk.

Tulang rusuk

Tulang rusuk terdiri atas 12 pasang, yang dapat kita bagi atas tiga kategori, antara lain sebagai berikut.

a)  7 pasang tulang rusuk sejati. Bagian depan tulang rusuk ini melekat pada tulang dada dan bagian belakang melekat pada tulang punggung.

b)  3 pasang tulang rusuk palsu. Bagian depan tulang rusuk ini melekat pada tulang rusuk di atasnya dan bagian belakang melekat pada tulang punggung.

c)   2 pasang tulang rusuk melayang. Bagian depan tulang rusuk ini melekat pada tulang yang lain dan tulang belakang melekat pada tulang punggung.

Susunan rangka tubuh manusia

Gelang bahu

Gelang bahu terdiri atas tulang selangkang dan tulang belikat. Tulang selangkang memiliki jumlah sepasang yang terletak di sebelah kanan dan kiri. Tulang selangkang menghubungkan bahu dengan tulang dada pada bagian hulu. Tulang belikat juga memiliki jumlah sepasang yang terletak di sebelah kanan kiri tubuh bagian belakang. Tulang belikat memiliki karakteristik berbenuk pipih dan memiliki tonjolan yang disebut paruh gagak.

Gelang panggul

Gelang panggul terdiri atas  2 tulang usus (ilium), 2 tulang kemaluan, dan 2 tulang duduk yang bergabung menjadi satu.

Tulang anggota badan

Tulang anggota badan terdiri atas tulang lengan dan tulang tungkai. Tulang lengan berhubungan dengan gelang bahu. Tulang tungkai berhubungan dengan gelang panggul. Tulang tungkai menyangga tubuh untuk berdiri sehingga kita dapat bergerak secara bebas.

Tulang anggota badan: tulang lengan dan tulang tungkai

Rujukan

Syamsuri, Istamar. IPA Biologi. Jakarta: Erlangga.