Hakikat Guru Profesional
(sumber:https://www.silabus.web.id)
Pengertian Guru Profesional
Profesi dilihat dari segi etimologi berasal dari bahasa
inggris, yaitu “professus” yang memiliki arti mampu atau ahli di bidang
tertentu (Octavia, 2019). Selanjutnya guru dapat diartikan sebagai tenaga
pendidik profesional yang mendidik, mengajarkam suatu ilmu, membimbing, melatih,
memberikan penilaian, serat melakukan evaluasi kepada peserta didik, (Safitri,
2019). Sejalan dengan pendapat Safitri, dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang
guru dan dosen (Pasal 1) dinyatakan bahwa:
“Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada jalur pendidikan formal, pada jenjang pendidikan dasar dan
pendidikan menengah”.
Berdasarkan pernyataan tersebut, profesi keguruan dapat
kita artikan sebagai suatu profesi atau keahlian yang dimiliki seseorang dalam
memberika ilmu pengetahuan dan bimbingannya kepada peserta didik.
Syarat-syarat Guru Profesional
Syarat untuk menjadi guru profesional adalah harus
menguasai kompetensi keguruan. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
guru dan dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Merujuk pada UU Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan
dosen, guru profesional hendaknya memiliki empat kompetensi sebagai berikut
1.
Kompetensi
Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. Indikator kompetensi ini
mencakup
-
Memahami
karakteristik peserta didik
-
Memahami
teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik
- Mampu
mengembangkan kurikulum dan melaksanakan
pembelajaran yang mendidik
-
Memiliki
komunikasi yang baik
-
Memahami
penilaian dan evaluasi belajar
2.
Kompetensi
Kepribadian
Kompetensi kepribadian berhubungan dengan karakter guru. Indikator
dari kompetensi ini meliputi:
-
Memiliki
sifa supel, sabar, rendah hati, dan berakhlak mulia
-
Disiplin
dan jujur
-
Bersikap
sopan santun
3.
Kompetensi
Profesional
Kompetensi profesional guru menentukan apakah tenaga
pendidik dapat melakukan tugas dan fungsinya dengan baik sebagai pengajar. Indikator
kompetensi ini mencakup:
- Menguasai
materi pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), dan tujuan
pembelajaran dari suatu bidang ilmu
- Mampu
mengembangkan materi pelajaran dengan kreatif sehingga bisa memberi pengetahuan
dengan lebih luas dan mendalam bagi peserta didik.
- Mampu
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam proses pembelajaran dan
juga pengembangan diri.
4.
Kompetensi
Sosial
Kompetensi ini berkaitan dengan cara guru berinteraksi
dengan peserta didik, orang tua/wali peserta didik, maupun sesam pengajar. Indikator
dari kompetensi ini mencakup:
- Mampu
berkomunikasi secara efektif dengan menggunakan bahasa yang santun dan penuh
empati, secara lisan maupun tulisan.
- Cepat
beradaptasi sehingga bisa menjalankan tugas dengan baik di berbagai lingkungan.
Guru sebagai bagian dari bimbingan dan konseling
Pelayanan bimbingan dan konseling memiliki peran penting,
baik bagi individu yang berada dalam lingkungan sekolah, keluarga, maupun
masyarakat pada umumnya. Pelayanan bimbingan
dan konseling di sekolah merupakan usaha untuk membantu peserta didik
dalam pengembangan kehidupan pribadi, sosial, belajar, serta perencanaan dan
pengembangan karir (Hikmawati: 2012). Pelayanan ini dapat membantu mengatasi masalah
yang dihadapi peserta didik.
Guru mata pelajaran merupakan mitra kerja konselor yang
tepat dalam membantu menangani peserta didik. Sejalan dengan hal tersebut,
Hornby (2003) mengutip sebuah pernyataan dari Mc Laughlin yang menyatakan
bahwa, guru merupakan posisi yang ideal dalam membantu peserta didik dengan sifat
mudah bergaul yang mereka miliki dan emosi yang berkembang antara keduanya. Kemudian
ditegaskan kembali bahwa, guru menjadi rekomendasi pertama dalam mengubah tingkah
laku peserta didik yang terindikasi sebagai peserta didik bermasalah. Dengan
adanya kerjasama antara guru mata pelajaran dengan guru BK akan lebih efektif
memberikan pelayan bimbingan dan konseling di sekolah.
Berikut 5 peranan utama guru mata pelajaran dalam
pelayanan bimbingan dan konseling dalam Mugiarso dkk (2012), yaitu:
1.
Guru
sebagai informator
Melalui peranan ini guru dapat memberikan informasi
tentang peserta didik kepada konselor. Dan juga menginformasikan berbagai hal
tentang layanan bimbingan dan konseling, tujuan, fungsi, dan manfaatnya bagi peserta
didik.
2.
Guru
sebagai fasilitator
Pada saat peserta didik mengalami kesulitan belajar, guru
dapat merancang program perbaikan (remidian teaching) dengan mempertimbangkan
tingkat kesulitan yang dialami dan menyesuaikan dengan gaya belajar peserta
didik. sebaliknya, bagi peserta didik yang pandai guru dapat memprogramkan
tindak lanjut berupa kegiatan pengayaan (enrichment).
3.
Guru
sebagai mediator
Guru dapat berperan sebagai mediator antara peserta didik
dengan konselor. Misalnya saat diminta untuk melakukan kegiatan identifikasi peserta
didik yang memerlukan bimbingan dan pengalih tanganan peserta didik yang
memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada konselor
4.
Guru
sebagai motivator
Dalam peranan ini, guru dapat berperan sebagai pemberi
motivasi peserta didik dalam memanfaatkan layanan bimbingan dan konseling di
sekolah, sekaligus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh
layanan konseling, misalnya pada saat peserta didik seharusnya mengikuti
pelajaran di kelas. Tanpa kerelaan guru mata pelajaran dalam memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk menerima layanan, layanan konseling
perorangan akan sulit terlaksana mengingat terbatasnya jam layanan bimbingan
dan konseling di sekolah.
5. Guru sebagai kolaborator
Sebagai mitra seprofesi, yakni sama-sama sebagai tenaga pendidik di sekolah, guru dapat berperan sebagai kolabolator konselor di sekolah. Misalnya dalam penyelenggaraan berbagai jenis layanan orientasi informasi, layanan pembelajaran atau dalam pelaksanaan kegiatan pendukung seperti konferensi kasus, himpunan data, dan kegiatan lainnya yang relevan