Perkembangan Masa Dewasa Madya (Menengah) (40-60 Tahun)
Periode dewasa madya (menengah) berlangsung
antara usia 40 sampai dengan
usia 60 tahun (Hurlock, 2007). Masa tersebut ditandai oleh adanya perubahan fisik, mental serta
perubahan minat (Hurlock,1980). Erickson
(dalam Santrock, 2002) mengungkapkan bahwa pada periode dewasa madya terjadi masa kritis dalam
penentuan dominasi antara kecenderungan
untuk menghasilkan atau kecenderungan untuk menetap.
Penentuan dominasi tersebut sebagai pilihan bagi dewasa madya untuk hidup dengan lebih sukses atau
berhenti dan tidak melakukan
sesuatu lagi. Periode dewasa madya sendiri merupakan bagian dalam rentang
kehidupan Individu sebagai seorang dewasa. Terdapat
3 pembagian rentangan dewasa sebagai berikut menurut Hurlock (2007), yaitu: 1) Periode
Dewasa Awal; 2) Periode Dewasa Madya (menengah); dan 3) Periode Dewasa Lanjut
(akhir)
A. Karakteristik Dewasa Madya
Seperti periode-periode sebelumnya yang
memiliki karakteristik pembeda dari periode lain, begitu pula dengan periode
dewasa madya. Berikut karakteristik periode dewasa madya (Hurlock, 2007).
1. Periode yang ditakuti
Periode dewasa madya menjadi periode yang
ditakuti karena periode ini merupakan periode transisi dari dewasa menuju
lansia. Transisi yang terjadi dari berbagai aspek seperti fisik yang mulai
melemah serta perubahan tampilan wajah dan kulit yang berkeriput. Selain
itu, pada masa ini juga dibayang-bayangi dengan masa pensiun yang
sebentar lagi akan mereka jumpai, sehingga ketakutan-ketakutan akan periode
selanjutnya semakin timbul di periode ini.
2. Masa transisi
Periode dewasa madya dikatakan sebagai masa
transisi karena pada usia ini Individu akan mulai belajar untuk mempersiapkan
dirinya menjadi orangtua yang sesungguhnya. Pada periode ini Individu
akan disibukkan dengan penentuan kehidupannya di masa tua kelak. Masa transisi
juga menjadi sebutan pada periode ini karena seperti halnya periode
remaja menuju dewasa dimana Individu tidak lagi menjadi seorang anak
namun belum dewasa. Begitu pula dengan dewasa madya, satu sisi Individu
pada periode ini belum tua, namun tidak pula bisa dikatakan muda.
3. Masa stress
Berbagai macam urusan dan permasalahan
semakin bermunculan pada periode ini. Singgungan dengan dunia kerja yang
semakin kompleks, serta urusan rumah tangga dan masyarakat yang juga tak
kalah saing untuk dipikirkan tidak jarang membuat Individu pada periode
ini lebih rentan stress. Oleh karena itu, pada periode ini juga disebut
sebagai masa setres.
4. Usia berbahaya
Pada dasarnya, seperti yang dijelaskan dalam
prinsip-prinsip perkembangan bahwa setiap periode mengandung bahaya
potensial, maka periode dewasa madya juga tidak lepas dari bahaya.
Bahaya yang dialami di periode madya ini adalah karena permasalahan hidup yang
semakin banyak dialami pada periode ini.
5. Usia canggung
Pada usia dewasa madya, individu tidak bisa
lagi dikatakan muda, namun belum juga terlihat “tua”. Kondisi yang
membingungkan inilah yang membuat periode dewasa madya disebut sebagai usia
canggung.
6. Masa berprestasi
Sejalan dengan masa produktif dewasa madya
yang menjadi puncak titik karir, periode madya menjadi masa kriris. Erickson
(Hurlock, 1980) menjelaskan bahwa dewasa madya berada dalam masa
generative (cenderung menghasilkan) vs stagnasi (cenderung untuk tetap
berhenti). Penentuan dominasi pada periode ini sangat menentukan
kesuksesan dan pencapaian prestasi Individu. Ketika Individu berusaha
untuk menjadi lebih generative, maka Ia akan mencapai kesuksesan pada
tingkat puncak, namun apabila Ia memilih untuk berada pada masa stagnasi
Ia harus bersiap dengan kegagalannya.
7. Masa evaluasi dengan Standar Ganda
Standar ganda yang dimaksud disini bahwa
dewasa madya dilihat dari sisi dewasa dan juga dari usia tua. Aspek yang
dilihat adalah dari fisik dan juga sikap. Aspek perubahan jasmani yang
terjadi pada dewasa madya yaitu, rambut menjadi putih, wajah keriput,
otot pinggang mengendur. Secara sikap, dewasa madya tetap merasa dirinya
muda dan ingin menua dengan anggun, lambat serta hati-hati agar hidup
dengan lebih nyaman.
8. Masa sepi
Periode dewasa madya adalah saat Individu mengalami
kesepian, kesepian ini terjadi karena anak-anak mereka sudah tidak tinggal
lagi dengan mereka. Namun, kasus ini tidak terjadi pada Individu yang
menunda kelahiran anak atau menikah lebih lambat, sehingga saat berada
di dewasa madya, anak-anak mereka masih berada pada usia sekolah dan
tinggal Bersama. Kasus kesepian ini juga tidak terjadi jika anak-anak
yang telah menikah memilih untuk tinggal Bersama orangtuanya.
9. Masa jenuh
Kejenuhan yang menimpa dewasa madya terjadi
karena rutinitas berulang yang dilakukan selama hidup. Sebagai
contoh, jika Individu bekerja sejak usia 25 tahun dan menjalani aktivitas yang
sama berulang kali selama 20 tahun maka kejenuhan akan timbul. Oleh
karena itu, menjadwalkan liburan, mencari pengalaman baru atau menjalani
hobi baru juga patut dicoba untuk menghindari kejenuhan.
B. Tugas Perkembangan Dewasa Madya
Seperti pada tahapan usia lainnya, Periode
Dewasa Madya juga tidak luput dari tugas perkembanga. Tugas perkembangan adalah
serangkaian tugas atau capaian yang harus diperoleh Individu dalam kurun waktu
tertentu. Menurut Hurlock (2007), terdapat 7 tugas perkembangan yang harus
dipenuhi Individu pada periode dewasa madya yaitu sebagai berikut.
1. Melakukan penerimaan penyesuaian diri
terhadap kondisi fisik yang telah berubah.
2. Membuat pandangan-pandangan hidup dan menghubungkannya
dengan diri sendiri untuk menjadi pribadi yang utuh.
3. Mengasuh serta membantu remaja untuk menjadi
dewasa yang bertanggung jawab dan Bahagia.
4. Mencapai serta mempertahankan prestasi yang
memuaskan dalam pekerjaan.
5. Melakukan pengembangan diri dengan melakukan
kegiatankegiatan bermanfaat di waktu senggang.
6. Melakukan tugasnya sebagai warga negara
secara penuh dengan memenuhi tanggungjawab sosial.
C. Perkembangan dan Perubahan Pada Periode Dewasa Madya
1. Aspek Biologis
Perubahan yang paling mencolok terjadi pada
periode dewasa madya adalah perubahan biologis. Penglihatan dan pendengaran
menjadi sisi perubahan yang paling mudah untuk dilihat dan diamati. Pada
rentang usia 45 sampai dengan 55 tahun pada umumnya penglihatan akan
kabur (baik rabun jauh maupun dekat) dan pendengan juga berangsur
menurun. Perubahan bilogis lainnya yang terjadi adalah penurunan kemampuan
reproduksi, terutama pada kaum Wanita. Pada dewasa madya, umumnya Wanita
akan mengalami menopause. Menopause sendiri merupakan kondisi
terhentinya kemampuan reproduksi yang ditandai oleh terhentinya siklus
menstruasi. Satu sisi menopause dapat menimbulkan kekhawatiran dan
ketakutan, namun satu sisi juga membuat Wanita lebih tenang karena tidak
memikirkan soal resiko kehamilan lagi.
2. Aspek Kognitif
Selain perubahan biologis, perubahan yang
terjadi pada dewasa madya lainnya adalah perubahan kemampuan kognitifnya.
Kemunduran kemampuan kognitif terutama daya ingat Individu pada periode
ini terkadang sulit untuk dihindari. Kemunduran daya ingat ini juga
terjadi karena informasi-informasi yang diperoleh terkadang tidak
digunakan secara berulang sehingga mudah dilupakan.
3. Aspek Karir dan Pekerjaan
Pada periode dewasa madya pada umumnya
Individu telah mencapai tingkat tertinggi dalam karirnya. Ada beberapa
anggapan bahwa untuk melihat kesuksesan seseorang dalam karir dan
pekerjaannya maka lihatlah Ia pada usia 40 tahun ke atas. Artinya, pada
periode dewasa madya ini merupakan penentu kehidupan karir dan pekerjaan
Individu, Pada usia Individu telah menemukan bidang pekerjaan yang
sifatnya menetap. Sangat jarang terjadi, terdapat Individu yang masih
berpindah-pindah pekerjaan pada usia ini karena beragai macam
pertimbangan.
4. Aspek Psikososial
Pada periode dewasa madya, dunia sosial Individu lebih luas dibandingkan dengan periode sebelumnya. Kehidupan yang lebih luas dengan lebih banyak orang yang dijumpai semakin meningkatkan kemampuan Individu dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Terkadang terdapat perbedaan pola pikir antara orang dewasa dengan dewasa madya. Hal ini terjadi karena pada dewasa madya telah mengalami berbagai macam peristiwa kehidupan yang terhubung dengan keluarga dan pekerjaannya.
0 Comments:
Post a Comment