Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe NHT (Number Head Together)

A. Pengertian Model
Pembelajaran Cooperative Learning Tipe NHT (Number Head Together)
NHT
(Numbered Heads Together) atau banyak disebut pula dengan penomoran,
berpikir bersama, atau kepala bernomor merupakan salah satu inovasi dalam
pembelajaran kooperatif. NHT (Numbered Head Together) pertama kali
dikembangkan oleh Spenser Kagan tahun 1993 untuk melibatkan lebih banyak siswa
dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek
pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut
Menurut
Ahmad Zuhdi (2010:64) NHT (Numbered Heads Together) adalah suatu model
pembelajaran kooperatif dimana siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu
kelompok, lalu secara acak guru memanggil nomor dari siswa.
NHT
(Number Heads Together) menurut Trianto (2007: 62) merupakan jenis
pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa
dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. NHT (Numbered
Heads Together) sebagai model pembelajaran pada dasarnya merupakan sebuah
variasi diskusi kelompok dengan ciri khas dari NHT adalah guru memberi nomor
dan hanya menunjuk seorang siswa yang mewakili kelompoknya. Dalam menujuk siswa
tersebut, guru tanpa memberi tahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili
kelompok. Cara tersebut akan menjamin keterlibatan total semua siswa dan
merupakan upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab individual
dalam diskusi kelompok.
Model
pembelajaran NHT (Numbered Heads Together) ini secara tidak langsung
melatih siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta
berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam
pembelajaran
B. Karakteristik Model
Pembelajaran Cooperative Learning Tipe NHT (Number Head Together)
1. Kelompok
heterogen
2. Setiap
anggota kelompok memiliki nomor kepala yang berbeda-beda
3. Berpikir
bersama (Heads Together)
4. Setiap
siswa memiliki tanggung jawab terhadap kelompok
5. Siswa
aktif dalam proses pembelajaran
6. Siswa
terlatih untuk mengungkapkan hasil kerjanya
7. Siswa
terlatih untuk saling berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat, dan
berbicara dengan penuh perhitungan
C. Langkah-langkah Model
Pembelajaran Cooperative Learning Tipe NHT (Number Head Together)
Tahapan dalam pembelajan NHT(Numbered Heads
Together) menurut Trianto (2007 : 62):
1. Pembentukan kelompok, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil heterogen yang terdiri dari 4-5 siswa
2. Penomoran, ini adalah tahap utama di dalam NHT, dalam
tahap ini setiap siswa dalam kelompok diberikan nomor berbeda-beda, sesuai dengan jumlah siswa di dalam kelompok tersebut.
3. Pengajuan
Pertanyaan, Langkah berikutnya
adalah pengajuan pertanyaan, guru mengajukan pertanyaan kepada siswa.
Pertanyaan yang diberikan dapat diambil dari materi pelajaran tertentu yang
memang sedang di pelajari, dalam membuat pertanyaan usahakan dapat bervariasi
dari yang spesifik hingga bersifat umum dan dengan tingkat kesulitan yang
bervariasi pula.
4. Berpikir
Bersama, Setelah mendapatkan
pertanyaan-pertanyaan dari guru, siswa berpikir bersama untuk menemukan jawaban
dan menjelaskan jawaban kepada anggota dalam kelompoknya sehingga semua anggota
mengetahui jawaban dari masing-masing pertanyaan.
5. Pemberian
Jawaban, Langkah terakhir
yaitu guru menyebut salah satu nomor dan setiap siswa dari tiap kelompok yang
bernomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas,
kemudian guru secara random memilih kelompok yang harus menjawab pertanyaan
tersebut, selanjutnya siswa yang nomornya disebut guru dari kelompok tersebut
mengangkat tangan dan berdiri untuk menjawab pertanyaan. Kelompok lain yang
bernomor sama menanggapi jawaban tersebut.
D. Kelebihan dan
Kekurangan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe NHT (Number Head
Together)
Adapun kelebihan dan kelemahan NHT (Numbered
Heads Together) menurut Ahmad Zuhdi (2010:65) adalah:
Kelebihan model pembelajaran NHT
1. Setiap siswa menjadi siap semua,
2. Dapat melakukan diskusi dengan
sungguh-sungguh,
3. Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang
kurang pandai.
4. Meningkatkan keaktifan siswa
5. Mengembangkan keterampilan sosial siswa
Kekurangan Model Pembelajaran NHT
1. Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
2. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.
3. Memerlukan waktu yang cukup untuk diskusi dan presentasi
4. Dapat membuat guru kesulitan dalam mengelolah kelas, terutama jika siswa tidak terbiasa dengan model pembelajaran ini.
5. Kesulitan dalam mengukur kemampuan individu karena penilaian fokus pada nilai kelompok
E. Contoh Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe NHT (Number Head Together)
Berikut contoh penerapan
model pembelajaran cooperative learning Tipe NHT (Number Head Together) dalam
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan jumlah siswa 30 orang
Materi: Sumber Hukum
Islam
1.
Pembentukan kelompok: siswa dibagi menjadi 6 kelompok dengan setiap kelompok
beranggotakan 5 orang dengan kemampuan yang heterogen.
2.
Penomoran: setiap siswa dalam kelompok diberikan
nomor mulai 1 sampai 5 sesuai dengan jumlah anggotanya.
3. Pengajuan Pertanyaan: guru mengajukan pertanyaan tentang sumber hukum islam,
pertanyaan 1: apa saja sumber hukum islam.
pertanyaan 2: bagaimana kedudukan Al Qur'an sebagai sumber hukum islam?
pertanyaan 3: apa
pengertian hadits sebagai sumber hukum islam?
4.
Berpikir Bersama: siswa dalam kelompok berdiskusi
untuk menemukan jawaban atau solusi.
5. Pemberian Jawaban: guru memanggil nomor secara acak, siswa yang disebut nomornya mengangkat tangan, kemudian guru secara random memilih kelompok yang harus menjawan pertanyaan tersebut, selanjutnya siswa dari kelompok yang terpilih menjawab pertanyaan, sementara itu kelompok lain yang bernomor sama menanggapi jawaban tersebut.
0 Comments:
Post a Comment