Cabang fisika yang
mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan cahaya disebut optik. Optika sendiri terbagi atas dua
cabang yakni optika geometri dan optika fisis, optika geometri adalah ilmu yang
mempelajari sifat-sifat cahaya seperti pemantulan, pembiasan, jalannya sinar
lurus pada alat-alat optik. Optika fisis adalah ilmu yang mempelajari tingkah
laku cahaya sebagai gelombang, seperti peristiwa difraksi, dispersi,
interferensi, dan pembahasan hakikat cahaya.
Dalam artikel ini kita
akan membahas khusus cabang optika geometri spesifiknya tentang pemantulan
Pemantulan Cahaya
Segala sesuatu yang
memancar keluar dari suatu sumber tetapi bukan zat (tidak memiliki massa) disebut radiasi. Cahaya, sinar inframerah, atau
sinar ultraviolet semuanya termasuk radiasi. Cahaya dapat dilihat oleh mata,
sedangkan inframerah dan utraviolet tidak bisa. Oleh sebab itu, cahaya dapat
diartikan sebagai nama yang diberikan untuk radiasi yang dapat dilihat oleh
mata manusia. Contoh pemantulan cahaya yang biasa kita temukan dalam
sehari-hari adalah pantulan pepohonan di dekat danau
Pemandangan yang indah dari pantulan air terhadap pepohonan di pinggir danau |
Cahaya termasuk
gelombang elektromagnetik, dimana getarannya (berupa medan listrik dan medan
magnet) tegak lurus terhadap arah
rambatnya. Oleh karena itu, gelombang elektromagnetik termasuk cahaya tergolong
sebagai gelombang transversal.
Gelombang eletromagnetik dapat merambat walau tanpa medium biasa disebut vakum.
Hal inilah yang menyebabkan cahaya matahari dapat merambat melalu ruang tak
bermedium (vakum) antara Matahari dan bumi. Kelajuan cahaya merambat yakni c = 300.000.000 m/s.
i = r
Hukum Pemantulan
Willebrord Snell (1591-1626) |
Orang yang pertama kali
mempelajari fenomena pemantulan cahaya adalah Willebrord Snell (1591-1626).
Oleh sebab itu, hukum pemantulan biasa disebut juga dengan hukum Snell. Bunyi
hukum ini yakni
1. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak
pada satu bidang datar dan ketiganya berpotongan pada satu titik.
2 Sudut pantul sama dengan sudut datang
Pemantulan sinar senter oleh cermin datar mematuhi hukum pemantulan |
Pembentukan bayangan
Ketika cahaya
dipancarkan oleh sebuah sumber cahaya kemudian dihalangi oleh benda yang tidak
tembus cahaya maka akan terbentuk bayangan dari benda pada layar yang
diletakkan di belakang benda. Ketika sebuah benda kamu sorot dengan cahaya
senter, maka akan terbentu bayangan benda tersebut yang ukurannya lebih besar
dengan benda aslinya. Bentuk bayangan yang sebangun dengan bentuk aslinya
membuktikan bahwa cahaya merambat lurus.
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Pembentukan bayangan yang sebangun dengan bentuk aslinya membuktikan cahaya merambat lurus |
Pemantulan Teratur dan Pemantulan Baur (Difus)
Ketika berkas sinar
sejajar diarahkan ke permukaan cermin seperti gambar di bawah, tampak bahwa
berkas sinar sejajar yang mengenai cermin datar dipantulkan kembali pada arah
yang sejajar juga. Fenomena ini terjadi karena permukaan cermin datar, halus,
atau rata. Hal ini menyebabkan permukaan cermin datar tampak bersinar dengan
terang. Fenomena pemantulan seperti ini biasa disebut pemantulan teratur.
Pemantulan Teratur |
Ketika berkas sinar
sejajar diarahkan pada sebuah kertas putih seperti gambar di bawah, tampak
bahwa berkas sinar sejajar yang mengenai kertas tidak dipantulkan pada arah
yang sejajar, melainkan berkas sinar dipantulkan ke segala arah. Namun tiap
berkas sinar pantul tetap memenuhi hukum pemantulan cahaya. Fenomena ini
terjadi karena permukaan kertas tidak rata atau kasar. Hal ini menyebabkan
permukaan kertas tampak suram karena kurangnya cahaya yang dipantulkan ke arah
mata kita. Fenomena pemantulan ini biasa disebut pemantulan baur atau difus.
Pemantulan Baur atau Difus |
Dalam bidan fotografi,
fotografer kadang sengaja menggunakan
layar putih untuk membaurkan cahaya, metode ini digunakan agar bayang yang
dihasilkan tidak tajam dan hasil foto menjadi lebih menarik untuk dipandang.
Fotografer yang memanfaatkan layar putih untuk hasil foto yang menarik |
0 Comments:
Post a Comment