Pengertian Gelombang, Perbedaan Gelombang Mekanik dan Gelombang Elektromagnetik

Untuk mengetahui apa itu gelombang coba kamu isi sebuah ember dengan air kira-kira dua pertiga ember. Selanjutnya  tunggu hingga air tenang kemudian celupkan satu jari mu berulang-ulang. Perhatikan apa yang terjadi pada air di ember tersebut. Akan tampak oleh mu akibat dari usikan jarimu menghailkan riak lingkaran yang memutar pada permukaan air. Selanjutnya, riak air ini memancar radikal keluar dari tempat di mana jarimu dicelupkan. Dari uji coba tersebut dapat disimpulkan bahwa, gelombang adalah usikan yang merambat. 

Gelombang pada permukaan air yang disentuh oleh jari

Medium tidak merambat bersama gelombang

Gelombang air laut menuju tepi pantai

Perhatikan gelombang pada air laut. Gelombang pada permukaan air laut terus menerus bergerak menuju tepi pantai. Meskipun demikian, gelombang air laut ini tidak menyebabkan banjir di pantai. Hal ini disebabkan karena gelombang-gelombang ini secara nyata tidak membawa air laut ikut merambat bersamanya. Gelombang ini terus menerus bergerak ke pantai namun air laut hanya bergerak naik turun tetapi tidak bergerak maju. Walaupun yang tampak oleh mata kita seakan-akan air laut itu sendiri yang bergerak maju ke tepi pantai, tetapi sesungguhnya tidak seperti itu. Hanya gelombang yang bergerak ke pantai. Dalam fenomena ini, medium gelombang air laut adalah air laut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada gelombang air laut hanya gelombangnya yang merambat, sedangkan mediumnya tidak.

 

Ketika gelombang merambat, gelombang tidak membawa partikel-partikel medium bersamanya. Namun, gelombang yang menghantam perahu kecil mampu merusak perahu tersebut. Kasus ini menunjukkan  bahwa gelombang laut membawa energi. Dari berbagai penjelasan mengenai gelombang, kita dapat menarik kesimpulan pengertian gelombang secara utuh yakni, Gelombang adalah suatu usikan yang merambat, yang membawa energi dari satu tempat ke tempat lainnya.

Gelombang besar mampu merusak kapal bukti bahwa gelombang membawa energi

Setiap benda  yang bergerak memiliki energi. Benda yang bergetar memberikan  energinya ke partikel-partikel terdekatnya, sehingga menyebakan partikel-partikel tersebut ikut bergetar. Pada gilirannya partikle-partikel ini juga  akan memberikan energinya pada partikel berikutnya, demikian seterusnya. Dapat kita nyatakan  bahwa suatu gelombang  mendapatkan energinya dari suatu sumber yang bergetar. Jadi, gelombang apa saja selalu memiliki suatu sumber getaran sebagai sumber energinya.

Perbedaan gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik

Kebanyakan gelombang yang telah kita sebutkan, energi dari sumber getarannya merambat melalui suatu zat atau bahan. Zat atau bahan di mana getaran merambat disebut medium. Air laut adalah medium dari gelombang laut; tali adalah medium dari gelombang tali; udara adalah medium dari gelombang bunyi. Baik zat padat, zat cair, dan zat gas dapat bertindak sebagai medium dari gelombang. Gelombang yang memerlukan medium untuk merambat disebut gelombang  mekanik.

Gelombang tali contoh gelombang mekanik

Untuk beberapa gelombang tertentu, tidak memerlukan medium atau zat perantara. Getaran dari gelombang ini dapat merambat melalui ruang tanpa partikel yang biasa disebut sebagai ruang hampa. Sebagai pengganti partikel, gelombang ini mengganggu medan listrik dan medan magnetik. Dengan alasan inilah gelombang ini disebut sebagai gelombang elektromagnetik.

 

Gelombang elektromagnetik tidak memerlukan partikel zat atau medium perantara untuk merambat, sehingga gelombang ini dapat terjadi baik medium ataupun tanpa medium. Contoh dari gelombang elektromagnetik cahaya matahari, ia merambat melalui ruang hampa di luar atmosfir bumi untuk dapat sampai ke bumi. Sementara lampu dapat merambat di udara untuk menerangi ruangan dalam rumah. Contoh lain dari gelombang elektromagnetik adalah gelombang radio, gelombang televisi, demikian juga dengan gelombang sinar X yang biasa digunakan dalam ilmu kedokteran.

Radiasi sinar matahari contoh gelombang elektromagnetik

Rujukan

Kanginan, Marthen. 2007. IPA Fisika. Jakarta: Erlangga 

0 Comments:

Post a Comment