Sendi mati / sendi fibrosa
Sendi fibrosa tidak memiliki lapisan ulang rawa, dan tulang yang satu dengan tulang lainnya dihubungkan oleh jaringan ikat fibrosa. Perlekatan tulang tibia dan fibula bagian distal adalah salah satu contoh dari sendi fibrosa. Contoh lainnya, terletak pada hubungan antartulang penyusun tengkorak.
Sendi kartilaginosa / sendi kaku
Sendi kartilaginosa merupakan sendi yang sendi-sendi ujung tulangnya dibungkus oleh rawan hialin, disokonh oleh ligament dan hanya dapat sedikit bergerak. Contohnya, terletak pada hubungan antarruas tulang belakang, antartulang pergelangan tangan, dan antartulang rusuk dan tulang dada.
Sendi sinovial /sendi gerak
Sendi sinovial merupakan sendi-sendi yang dapat digerakkan. Sendi-sendi memiliki rongga sendi dan permukaan sendi dilapsi rawan hialin. Sinovium menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi permukaan sendi. Cairan sinovium pada kondisi normalnya bening, tidak berwarna kuning, dan tidak membeku. Jumlah cairan sinovial yang ditemukan pada tiap sendi yang normal berkisar 1 sampai 3 ml. Bagian cair dari cairan sinovial berasal dari transudat plasma. Cairan sinovial juga bertindak sebagai sumber nutrisi bagi rawan sendi.
Berdasarkan arah geraknya, sendi sinovial dibagi dalam 5 jenis, yakni sendi engsel, sendi putar, sendi peluru, sendi pelana, dan sendi luncur.
Macam-macam sendi sinovial / sendi gerak |
Sendi Engsel
Jenis sendi ini memiliki gerak dua arah, seperti pintu sehingga disebut sendi engsel. Contohnya, terletak pada hubungan antarruas jari-jari kaki, antarruas tulang jari-jari, sendi di lutut, dan sendi di siku.
Sendi Peluru
Sendi peluru memungkinkan terjadinya gerakan tulang ke segala arah. Hal ini disebabkan bonggol sendi yang bentuknya seperti bola (peluru) masuk ke dalam cawan sendi dari tulang yang lain. Contohnya, terletak pada hubungan antar tulang gelang bahu dengan tulang lengan atas, hunbungan antar tulang gelang panggul dengan tulang paha.
Sendi putar
Sendi ini memiliki hubungan dua tulang yang satu dapat berputar mengitari tulang yang lain sehingga disebut sendi putar. Contohnya, hubungan antar tulang atlas dan tulang pemutar pada leher sehingga kepala dapat bergerak berputar, dan juga hubungan antar tulang hasta dan tulang pengumpil.
Sendi luncur
Permukaan sendi ini datar sehingga memungkinkan gerkan ke depan – belakang atau kiri – kanan. Contohnya, terletak pada hubungan antar tulang penyusun telapak tangan atau telapak kaki, juga pada hubungan antar tulang belakang.
Sendi pelana
Sendi ini memiliki hubungan dua tulang, dimana yang satu dapat bergerak ke dua arah seperti orang yang naik kuda di atas pelana sehingga disebut sendi pelana. Contohnya, terletak pada hubungan antar tulang telapak tangan dengan ibu jari.
Rujukan
Syamsuri, Istamar. IPA Biologi. Jakarta: Erlangga.
0 Comments:
Post a Comment