Momentum memiliki arti yang berbeda dengan arti
keseharian. Anda mungkin pernah mendengar orang mengatakan:
“Saat
ini adalah momentum yang tepat untuk meluncurkan produk baru”.
“Gunakan
selalu sabuk pengaman”. Peringatan ini biasanya Anda jumpai di tepi jalan raya.
Sabuk pengaman (seat belt) berguna mencegah seorang pengemudi
berbenturan langsung dengan setir dan dinding depan mobil saat mobil mengalami
kecelakaan. Pada saat sabuk pengaman bekerja melindungi pengemudi, di situ
terlibat prinsip-prinsip momentum dan impuls.
Ilustrasi Tabrakan Dua Kendaraan
Pada peristiwa tabrakan, dua kendaraan
dengan kecepatan tinggi akan mengalami kerusakan lebih parah daripada dua kendaraan
dengan kecepatan rendah. Bagaimana keadaan kedua mobil setelah
tabrakan? Yang mungkin terjadi adalah salah satu mobil akan berubah arah, kedua
mobil akan berubah arah, atau mungkin mobil akan bergerak bersama. Kapan ketiga
kemungkinan itu bisa terjadi? Mengapa demikian?
Peta
Konsep Momentum dan Impuls
Apa sebenarnya momentum dan impuls itu?
1.
Pengertian
Momentum
Momentum dimiliki oleh benda yang
bergerak.
Momentum dalam fisika merupakan ukuran kesukaran dalam memberhentikan suatu
benda yang bergerak. Oleh karena itu, momentum erat hubungannya dengan massa dan
kecepatan. Konsep ini juga mempelajari kejadian tumbukan dua benda atau lebih dan
menganalisis gerak. Mempelajari hukum kekekalan momentum merupakan salah satu
konsep penting dalam fisika. Ilmuwan yang berjasa pada penemuan hukum kekekalan
momentum, antara lain, John Willis, Cristopher Wren, dan Christiam Huygens.
Momentum adalah kecenderungan benda yang bergerak untuk melanjutkan
gerakannya pada kelajuan yang konstan. Momentum merupakan besaran vektor yang searah
dengan kecepatan benda. Semakin besar massa suatu benda, maka semakin besar
momentumnya, dan semakin cepat gerak suatu benda, maka semakin besar pula
momentumnya. Semakin besar momentum sebuah benda yang sedang melaju, semakin sulit
untuk menghentikannya dan semakin besar tumbukannya jika mengenai benda lain.
Setiap benda yang
bergerak pasti memiliki momentum. Momentum merupakan hasil kali antara massa
dengan kecepatan benda. Karena kecepatan merupakan besaran vektor, maka momentum
juga termasuk besaran vektor yang arahnya sama dengan arah kecepatan benda. Secara
matematis, persamaan momentum dapat ditulis sebagai
berikut.
Keterangan:
p
:
momentum benda (kg m/s)
m
:
massa benda (kg)
v
:
kecepatan benda (m/s)
2.
Pengertian Impuls
Untuk membuat suatu benda yang diam
menjadi bergerak diperlukan sebuah gaya yang bekerja pada benda tersebut selama
interval waktu tertentu. Gaya yang diperlukan untuk membuat sebuah benda
tersebut bergerak dalam interval waktu tertentu disebut impuls. Impuls
digunakan untuk menambah, mengurangi, dan mengubah arah momentum dalam satuan
waktu.
Impuls benda
didefinisikan sebagai hasil kali antara gaya dengan selang waktu gaya itu
bekerja pada benda. Impuls temasuk besaran vektor yang arahnya sama dengan arah
gaya. Impuls dapat dirumuskan sebagai hasil
perkalian gaya dengan interval waktu. Secara matematis dituliskan:
Keterangan:
I
:
besar impuls (Ns)
F
:
gaya yang bekerja pada benda (N)
Δt
: selang waktu (s)
3.
Hubungan
Momentum dan Impuls
Sebuah
benda yang massanya m mula-mula bergerak dengan kecepatan vₒ. Kemudian dalam selang waktu Δt kecepatan benda
tersebut berubah menjadi v. Menurut hukum II Newton, jika benda menerima
gaya yangn searah dengan gerak benda, maka benda akan dipercepat. Percepatan
rata-rata yang disebabkan oleh gaya F sebagai berikut.
Menurut definisi,
percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan persatuan waktu. Jadi,
persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut.
Jika t adalah waktu untuk mengubah kecepatan
dari vₒ menjadi v atau sama dengan lamanya gaya
bekerja, maka dari kedua persamaan di atas Anda dapatkan persamaan sebagai
berikut.
Keterangan:
I
:
besar impuls (Ns)
m
:
massa benda (kg)
v
:
besar kecepatan (kelajuan) akhir benda (m/s)
vₒ :
kecepatan (kelajuan) mula-mula benda (m/s)
Δp
: besar perubahan momentum (kg m/s)
F
:
besar gaya yang bekerja pada benda (N)
Δt
: selang waktu (s)
Persamaan di atas menyatakan bahwa impuls yang
dikerjakan pada suatu benda sama dengan perubahan momentum yang dialami benda tersebut,
yaitu beda antara momentum akhir dengan momentum awalnya.
Berbagai contoh aplikasi impuls dan momentum dalam
kehidupan sehari-hari, antara lain, sebagai berikut.
a. Ketika
sebuah truk dan sebuah sepeda menabrak pohon dengan kecepatan sama, truk akan
memberikan efek yang lebih serius. Hal ini disebabkan perubahan momentum truk
lebih besar dibandingkan dengan perubahan momentum sepeda (massa truk lebih
besar).
b. Ketika
peluru ditembakkan dan batu dilemparkan ke sebuah papan, peluru akan merusak
papan lebih serius karena perubahan momentum peluru lebih besar (kecepatannya
lebih besar).
c. Josan
yang hendak memecahkan tumpukan kayu harus memberikan kecepatan yang tinggi
pada tangannya agar impuls yang ditimbulkan besar. Kemudian ia harus menghantam
kayu dengan waktu kontak yang sangat singkat agar gaya yang dirasakan kayu
lebih besar.
d. Seorang
petinju yang tidak dapat menghindari pukulan lawannya berusaha mengurangi efek
pukulan ini dengan memundurkan kepalanya mengikuti gerakan tangan lawan. Dengan
demikian ia memperpanjang waktu kontak antara tangan lawan dengan kepalanya
sehingga gaya yang ia rasakan lebih kecil.
e. Orang
yang jatuh di atas batu akan merasakan efek yang lebih besar dibandingkan jatuh
di atas spon. Hal ini karena spon memberikan waktu tumbukan yang lebih lama
dibandingkan dengan batu.
f. Menendang batu terasa lebih sakit daripada
menendang bola, walaupun massa batu dan bola sama. Ini terjadi karena selang
waktu kontak antara kaki dengan bola lebih lama.
g. Pejudo
yang dibanting pada matras dapat menahan rasa sakit karena selang waktu kontak
antara punggung pejudo dengan matras lebih lama sehingga pejudo menderita gaya
impuls yang lebih kecil.
h. Tabrakan
antara dua mobil yang mengakibatkan kedua mobil saling menempel sesaat setelah
tabrakan (waktu kontak lebih lama) kurang membahayakan dibandingkan dengan
tabrakan sentral yang mengakibatkan kedua mobil saling terpental sesaat setelah
tabrakan (waktu kontak lebih singkat).
Sumber: Nurachmandani, S. 2009. Fisika 2 untuk SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
0 Comments:
Post a Comment