Penyebab Pemanasan Global

Pemanasan global (global warming) adalah kenaikan suhu rata-rata di bumi akibat peningkatan emisi gas rumah kaca yang menyelimuti bumi sehingga suhu permukaan bumi meningkat 2-5oC. Kenaikan suhu bumi tersebut akibat ulah manusia yang menyebabkan meningkatnya gas rumah kaca. Gas rumah kaca tersebut menyelimuti bumi sehingga terjadilah efek rumah kaca (green house effect)

Efek Rumah Kaca

Tuhan Yang Maha Esa menciptakan bumi dengan sempurna. Tuhan menciptakan bumi beserta efek rumah kacanya. Efek rumah kaca yang diciptakan tuhan menguntungkan bagi manusia. Efek rumah kaca membuat suhu bumi terasa hangat. Jika Tuhan tidak menciptakan efek rumah kaca maka bumi akan terasa dingin dengan suhunya mencapai -18oC. Adapun suhu bumi saat ini meningkat akibat ulah tangan manusia yang menyebabkan meningkatnya gas rumah kaca. Gas rumah kaca yang ditimbulkan manusia adalah gas yang timbul secara alamiah dari kegiatan industri. Contoh gas rumah kaca seperti CO2 (karbon dioksida), CH4 (metana), NO (Nitrogen oksida), dan CFC (kloro fluoro karbon). Apabila gas-gasa tersebut terlepas ke atmosfer hingga ketinggian troposfer akan membentuk lapisan yang mengungkung bumi. Akibatnya, sinar matahari yang masuk ke bumi banyak yang dipantulkan kembali ke bumi sehingga bumi menjadi semakin panas. Oleh karena itu, terjadilah efek rumah kaca yang merugikan bagi kehidupan manusia.

Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca

Terjadinya efek gas rumah kaca disebabkan adanya campur tangan manusia baik sengaja maupun tidak sengaja telah merusak alam. Adanya gas rumah kaca tidak terlepas dari adanya pemanasan global. Contoh aktivitas secara alami yang menyebabkan terjadinya pemanasan global sehingga menimbulkan terjadinya gas rumah kaca adalah meletusnya gunung berapi. Selain menyebabkan terjadinya pemanasan global, letusan gunung api mempengaruhi iklim secara global. Perubahan iklim adalah perubahan yang terjadi pada variabel iklim terutama perubahan suhu udara dan curah hujan. Pasca proses meletusnya gunung api, biasanya hujan membersihkan debu vukanik dalam waktu satu atau dua minggu. Sementara itu jika material  yang diletuskan oleh gunung api mencapai ketinggian stratosfer, debu vulkanik akan sulit diprediksi waktu serta tempat debu vulkanik itu jatuh. Akibatnya, terjadi perubahan suhu global yang berlangsung dalam waktu cukup lama. Hal itulah yang menyebabkan perubahan iklim. Contoh letusan gunung api yang menyebabkan perubahan iklim adalah letusan Gunung Krakatau. Sementara itu, terdapat beberapa aktivitas manusia yang mempengaruhi terjadinya gas rumah kaca, antara lain

a. Transportasi

di kota-kota besar terdapat banyak sarana transportasi. Makin banyak sarana transportasi tersebut menyebabkan lalu lintas makin padat. Makin padatnya lalu lintas di suatu daerah akan menyebabkan adanya polusi udara daerah tersebut.  Polusi udara tersebut disebabkan adanya gas-gas seperti karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (Nox), balerang oksida (Sox), hidrokarbon (HC), dan partikel lainnya. Gas-gas tersebut jika bereaksi dengan oksigen akan menghasilkan gas rumah kaca. Sebagai contoh gas CO yang dapat berubah menjadi CO2 jika bertemu dengan oksigen  ketika di atmosfer.


Sarana transportasi banyak yang menggunakan bahan bakar fosil semisal batu bara dan minyak bumi. Pemakaian bahan bakar fosil merupakan menyuplai terjadinya pencemaran udara. Selain itu, pemakaian bahan bakar fosil turut serta menyebabkan terjadinya gas rumah kaca

b. Industri

kebutuhan manusia setiap harinya makin meningkat sehingga diperlukan banyak biaya untuk mencukupinya. Sarana untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia salah satunya dengan bekerja. Dengan bekerja, seseorang dapat menaikkan tingkat kesejahteraan hidupnya. Salah satu contoh pekerjaan manusia yaitu bidang industri. Tidak dipungkiri bahwa aktivitas industri dapat dapat menaikkan tingkat kesejahteraan masyarakat karena menyerap banyak tenaga kerja akan mengurangi angka pengangguran di suatu daerah. Selain itu, aktivitas industri berdampak luas terhadap kemajuan perekonomian suatu negara.

Aktivitas industri banyak melibatkan penggunaan bahan bakar fosil sebagai bahan bakar dalam kegiatan industri. Padahal, bahan bakar fosil turut serta dalam menambah emisi gas rumah kaca. Aktivitas industri yang melibatkan pemakaian bahan bakar fosil akan menaikkan konsentrasi gas karbon dioksida di atmosfer.

 

Aktivitas industri juga melibatkan penggunaan senyawa CFC (chloro Fluoro Carbon) yang berpotensi menimbulkan efek rumah kaca. Aktivitas industri freezer, pendingin ruangan, cat semprot, dan hair spray banyak menggunakan senyawa CFC. Gas CFC tidak mudah terurai jika terlepas ke atmosfer. Gas CFC dapat merusak lapisan ozon sehingga timbullah lubang pada ozon. Lapisan ozon adalah lapisan yang melapisi bumi dan berfungsi untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari. Jika lapisan ozon rusak, sinar ultraviolet akan menerobos atmosfer bumi kemudian mencapai bumi sehingga bumi terasa panas.

 

Mengingat akan bahaya dari CFC, salah satu badan PBB adalah United Nation Environment Program (UNEP) melalui kesepakatan yang diadakan di London, Inggris pada tahun 1991 dengan menyetujui  pengurangan produksi hingga 50% pada tahun 1995 dan pada tahun 1997 penggunaan CFC dikurangi penggunaannya hinga 85%. Dengan adanya kesepakatan  tersebut merupakan awal pengurangan produksi pemakaian CFC. Selain itu, dengan adanya kesepakatan tersebut diharapkan masa selanjutnya, CFC tidak digunakan kembali sehingga tidak memperbesar kerusakan ozon.

c. Pembuangan Sampah

Sampah dapat dikatakan sebagai masalah tersendiri dari urusan rumah tangga hingga urusan dunia. Berdasarkan asalnya, sampah dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik (sampah basah) adalah sampah-sampah yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup yang dapat membusuk. Contoh sampah organik adalah sisa makanan, dedaunan kering, dan sisa buah atau sayur. Sementara itu, sampah anorganik (sampah kering) adalah sampah yang berasal dari bahan non biologis dan sulit terurai sehingga diperlukan penanganan lebih lanjut. Contoh sampah anorganik adalah plastik, kaleng, kertas, dan kaca. Selain sampah organik dan anorganik, ada pula sampah  B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya). Sampah B3 adalah sampah yang berasal dari bahan yang beracun dan berbahaya seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik, dan limbah pertambangan.

Dalam menangani sampah anorganik dapat dilakukan daur ulang sampah, sedangkan untuk menangan smpah B3 dapat dilakukan penanganan khusus dengan tujuan menghilangkan atau menguragi sifat berbahaya dan beracun.

d. Penebangan Hutan

 

Hutan banyak bermanfaat bagi manusia. Pemanfaatan hutan seperti industri kerajinan, industri farmasi, pariwisata, bahkan sebagai sarana penelitian. Selain itu hutan juga bermanfaat sebagai tempat hidup hewan, menyerap air hujan, dan menyerap karbon dioksida. Negara Indonesia pernah dijuluki “Zamrud Khatulistiwa” karena kekayaan alam yang melimpah, mulai dari minyak bumi, rempah-rempah, dan flora fauna yang beraneka ragam. Seharusnya kita wajib mensyukuri kekayaan alam yang kita punya dengan merawat dan menjaganya. Namun, julukan tersebut sekarang tinggallah cerita. Pada tahun 2007, Indonesia ditetapkan sebagai negara yang memiliki tingkat kehancuran hutan tercepat di dunia. Hal itu disebabkan keserakahan manusia. Forest Watch Indonesian mencatat kerusakan hutan di Indonesia sudah mencapai 2 juta hektare per tahun. Jika tidak segera dihentikan, hutan yang tersisa akan segera hilang.


Apabila penebangan hutan terus-menerus dilakukan maka Indonesia ikut serta menyuplai CO2. Hal ini disebabkan tidak adanya tanaman yang menyerap gas CO2 sehingga mengakibatkan adanya pemansan global. Adanya penebangan hutan sebaiknya disertai dengan adanya penanaman kembali sehingga hutan dapat menjalankan fungsinya secara tepat.

e. Pertanian dan Peternakan

Pertanian dan peternakan juga mempengaruhi adanya pemanasan global. Pada pertanian, ketika tanaman ditanam, terjadi pembusukan anaerob dalam tanah yang melepaskan gas metana. Adapun ketika panen akan terjadi pembusukan pada daun, batang, serta bagian lainnya yang akan menghasilkan gas metana yang lebih tinggi daripada sebelum ditanam. Selain itu pupuk dengan kandungan nitrogen yang sering digunakan dalam pertanian juga memiliki kandungan gas metana. Adapun pada sektor peternakan akan menghasilkan emisi karbon yang turut serta dalam pembentukan efek rumah kaca sehingga mempengaruhi pemanasan global.

Penyebab Pemanasan Global

Sumber: Tim Presiden Eduka. 2015. Top Sukses Fisika. Surabaya: Genta Group Production

1 comment:

  1. Ayo Pasang Taruhanmu Sekarang di ItuBolaAgen Judi Bola & Casino Online Terpercaya dan Terbaik di Indonesia.

    Minimal Deposit Rp. 25.000,- Dan untuk minimal Withdraw Rp. 50.000,-
    Proses Deposit & Withdraw Yang Tercepat.

    => Bonus Cashback 5% (dibagikan setiap Hari Senin)
    => Customer Service 24 Jam Nonsto
    => Support Deposit Via Aplikasi OVO,PULSA,GOPAY
    => Proses Withdraw 3-5 Menit

    LINE : @itubola757
    WHATSAPP : +85517696120

    Link Alternatif
    ituBolaWD

    SitusBola2


    Agen Taruhan Judi Teraman, Situs Taruhan Judi Teraman, Agen Judi Bola, Agen Judi Bola Online, Agen, Bola Online, Agen Sportsbook

    ReplyDelete