1. Energi Listrik
Anda telah mengetahui bahwa arus listrik mengalir dari
potensial tinggi ke potensial yang lebih rendah. Selain itu, elektron sebagai
pembawa muatan listrik memerlukan energi untuk berpindah, yakni energi
potensial yang besarnya muatan dikali potensial listriknya.
Lampu yang Menyala karena Energi Listrik
Tinjau sebuah konduktor yang diberi beda potensial Vab
= V, seperti diperlihatkan pada Gambar 1. Elektron-elektron pada
konduktor itu akan bergerak dari titik b menuju ke titik a.
Mengapa demikian?
Gambar 1 Elektron dapat mengalir dalam konduktor yang diberi beda potensial karena adanya energi listrik.
Ketika beda potensial V diberikan, elektron-elektron
tersebut akan mendapatkan tambahan energi masing-masing sebesar eV, dengan
e adalah muatan satu elektron. Energi inilah yang kemudian mengalirkan
elektron dalam konduktor. Jika dalam konduktor tersebut mengalir n buah
elektron, total muatan yang mengalir adalah Q = ne. Dengan
demikian, energi yang diperlukan untuk mengalirkan elektron memenuhi W =
QV. Energi ini disebut energi listrik. Oleh karena itu, energi listrik
adalah usaha untuk memindahkan muatan listrik tersebut.
Dalam kaitannya dengan arus listrik, Q = It maka energi listrik memenuhi persamaan sebagai berikut.
dengan:
W =
energi listrik (joule; J),
V =
beda potensial atau tegangan listrik (volt; V),
I =
kuat arus yang mengalir (ampere; A), dan
t
=
lamanya arus mengalir (sekon; s).
Persamaan (1) di atas berlaku untuk semua komponen atau beban listrik yang diberi beda potensial V dan dialiri arus I dalam selang waktu t. Khusus untuk beban listrik berupa hambatan listrik, mengingat V = IR atau I = V/R, Persamaan (1) dapat ditulis menjadi:
Dalam SI, satuan dari energi listrik
adalah joule (disingkat J). Satuan lain yang juga sering digunakan adalah
kilowattjam, disingkat kWh (kilowatthour), dengan 1 kWh = 3,6 × 106 J.
Contoh Soal
Sebuah
alat pemanas bekerja pada tegangan 220 V dan arus 2 A. Tentukan energi listrik
yang diserap pemanas tersebut selama (a) 5 sekon dan (b) 1 jam.
Jawab
Diketahui:
V = 220 V dan I = 2 A.
Energi
listrik yang diserap pemanas
a.
selama t = 5 s adalah
W
= VIt = (220 V)(2 A)(5 s) = 2200 J
b. Selama t = 1 jam adalah
W = VIt = (220 V)(2 A)(1 s) = 440 watt-jam = 0,44 kWh
2. Daya
Listrik
Daya atau laju energi listrik adalah energi listrik yang dihasilkan/diserap tiap satuan waktu. Secara matematis, daya listrik (diberi simbol P) ditulis
dengan:
P
=
daya listrik (watt; W), dan
t
=
waktu (sekon; s).
Satuan daya listrik, dalam SI, adalah joule/sekon (disingkat J/s). Satuan ini diberi nama watt, disingkat W, dengan 1 W = 1 J/s. Selanjutnya, jika Persamaan (1) dimasukkan ke Persamaan (3), maka diperoleh
yang berlaku untuk setiap komponen atau beban listrik. Sementara itu, jika Persamaan (2) dimasukkan ke Persamaan (3), maka diperoleh persamaan daya listrik pada hambatan listrik, yaitu
Contoh Soal
Sebuah
lampu dihubungkan dengan tegangan 220 V sehingga mengalir arus 0,5 A pada lampu
tersebut. Tentukanlah energi listrik yang diserap oleh lampu tiap sekon.
Jawab
Diketahui:
V = 220 V dan I = 0,5 A.
Energi
listrik yang diserap lampu tiap sekon atau daya yang diserap lampu adalah
P = VI = (220 V)(0,5 A) W.
3. Spesifikasi Tegangan dan Daya Kerja pada Beban Listrik
Hampir semua beban listrik (lampu, radio, TV, komputer, dll.) menuliskan spesifikasi tegangan dan daya kerjanya. Spesifikasi beban listrik ini berkaitan dengan seberapa besar tegangan yang boleh diberikan pada beban listrik dan berapa daya yang akan diserap atau dihasilkannya. Sebagai contoh, sebuah lampu bertuliskan 220 V, 60 W. Hal ini berarti lampu tersebut bekerja normal, yakni menyerap daya 60 W ketika diberi tegangan 220 V. Nilai 220 V juga merupakan nilai tegangan maksimum yang boleh diberikan pada lampu tersebut. Jika tegangan yang diberikan lebih besar daripada 220 V, lampu akan rusak. Sebaliknya, jika tegangan yang diberikan lampu kurang dari 220 V, lampu akan menyala redup (daya yang diserapnya kurang dari 60 W). Daya yang diserap beban listrik ketika dihubungkan dengan tegangan sumber tertentu memenuhi persamaan
dengan:
Ps
= daya yang diserap lampu (W),
Vs
= tegangan yang diberikan pada lampu (V),
Pt
= daya yang tertulis pada lampu (W), dan
Vt
= tegangan yang tertulis pada lampu (V).
Spesifikasi beban listrik berkaitan pula dengan hambatan beban tersebut. Hambatan beban listrik dengan spesikasi Vt volt, Pt watt adalah
Selain dua hal tersebut, spesifikasi tegangan dan daya listrik pada beban listrik juga menunjukkan bahwa arus maksimum yang boleh melewatinya adalah
Contoh Soal
Sebuah
lampu bertuliskan 220 V, 50 W dihubungkan dengan sumber tegangan 110 V. Tentukan:
(a)
hambatan dalam lampu,
(b)
arus yang mengalir pada lampu, dan
(c)
daya yang diserap lampu.
Jawab
Diketahui:
Vt = 220 V, Pt = 50 W, dan tegangan sumber yang diberikan Vs =
110 V.
(a) Hambatan dalam lampu,
(b) Arus
yang melalui lampu
Hati-hati, jangan gunakan
Persamaan (8) karena persamaan tersebut berlaku untuk arus maksimum yang
boleh melewati lampu.
(c) Daya
yang diserap lampu
Sumber:
Saripudin,
A., Dede R.K., & Adit S. 2009. Praktis
Belajar Fisika 1. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Energi dan Daya Listrik serta Contoh Soal
0 Comments:
Post a Comment