Perkembangan Pra Kelahiran dan Kelahiran

Perkembangan Pra Kelahiran dan Kelahiran

Psikologi perkembangan diartikan sebagai bidang ilmu yang mempelajari proses perkembangan manusia sepanjang kehidupannya. Oleh karena kehidupan manusia sudah dimulai sejak dalam kandungan, maka psikologi perkembangan tidak lepas dari masa pra kelahiran dan kelahiran manusia

A.Perkembangan Pra Kelahiran

Prakelahiran merupakan masa perkembangan yang sangan mengagumkan. Mengenai bagaimana terbentuknya organ-organ tubuh yang sedemikian kompleks hanya melalui sebuah sel telur dan sebuah sel sperma. Dalam hitungan bulan, semuanya telah terbentuk dengan sempurna

1. Periode Germinal

Awal dari kehidupan mulai dari pembuahan, yaitu sel telur yang telah matang bertemu  dengan sperma. Pembuahan ini terjadi di dalam tuba falopi (saluran telur). Sel telur yang telah dibuahi ini disebut zigot. Setelah itu, zigot akan bergerak menuju ke dinding rahim dan terjadilah pembelahan. Proses melekatnya zigot pada dinding rahim ini memerlukan waktu 10-14 hari setelah pembuhan.

2. Periode Embrionik

Masa ini berlangsung mulai dari minggu kedua hingga kedelapan. Terjadi pembentuka 3 lapisan yang akan berkoordinasi membentuk organisme: 1) endodem (sistem pencernaan dan pernafasan) 2) ektoderm (sistem saraf, reseptor sensoris, bagian kulit), dan 3) mesoderm (sistem sirkulasi darah, tulang otot, sistem pembuangan, dan sistem reproduksi).

Dua bulan pertama perkembangan prakelahiran disebut oraganogenesis. Masa ini merupakan masa yang sangat rentan terhadap perbuahan lingkungan. Minggu ke 3 tulang belakang dan mata mulai tampak. Minggu ke 4 sistem urogenital menjadi jelas, serta terebentuknya tangan, kaki, pembuluh darah, dan sekat dalam jantung. Minggu ke 5 – ke 8 tangan dan kaki semakin memisah, struktur wajah dan usus mulai terbentuk. Di akhi minggu ke 8 organisme hanya memiliki berat 1/30 ons dan panjang 1 inch.

3. Periode Fetal

Periode ini merupakan periode kelahiran di mulai sejak dua minggu setelah pembuahan serta berlangsung delama tujuh bulan. Pada bulan ke 3 janin memiliki panjang 3 inch dan berat sekitar 1 ons, serta mulai aktif bergerak. Di akhir bulan ke 4  janin berkembang hingga sepanjang 4 inci  dengan berat 7 ons. Masa ini merupakan saat pertama kali ibu merasakan tendangan dari janin. Pada ahkir bulan ke 5, panjang janin mencapai 12 inci dengan berat 1 pon telah terbentuk struktur kulit. Pada bulan ke 6, panjang janin  berkembang menjadi 14 inci dengan berat hinga satu setengah pon, mata beserta kelopak mata telah terbentuk secara sempurna dan mulai terbentuk rambut. Pada bulan ke 7 janin mulai mampu bertumbuh di luar rahim tetapi jika benar lahir umunya membutuhkan alat bantu untuk bernafas. Selama dua bulan terakhir  perkembangan prakelahiran terjadi perkembangan lebih pesat daripada perkembangan sebelumnya, pada masa ini mulai terbentuk jaringan lemak dan berfungsinya sistem organ seperti jantung dan ginjal. Diakhir bulan ke 7 pajang janin 16 inci dengan berat 3 pon. Selama bulan kelapan dan kesembilan, janin tumbuh lebih panjang dan berat sekitar 4 pon. Saat bayi lahir umumnya memiliki panjang 20 inci dengan berat sekitar 7 ½ pon

Perkembangan prakelahiran umunya dikenak dengan trimester perkembangan. Periode germinal dan embrionik terjadi pada terimester pertama, sedangkan periode fetal dimulai dari akhir trimesetr pertana, kedua, hingga ketiga

B. Masa Kelahiran

Masa kelahiran berlangsung dalam tiga tahap yakni:

1. Tahap pertama, kontraksi rahim berjarak 15-20 menitdi awal dan berlangsung selama satu menit, pada akhir tahap pertama  biasanya serviks membuka hingga 4 inch. Bagi wanita yang pertama kali tahap ini bisa berlagsung 12-24 jam merupakan tahap terpanjang dari ketiga tahap lainnya

2. Tahap kedua, dimulai saat kepala bayi bergerak melalui serviks dan kanal lahir. Diakhir tahap ini adalah ketika bayi muncul secara penuh dari tubuh ibunya. Umunya berlangsung selam 1 ½ jam pada proses kelahiran pertama. Dengan setiap kontraksi, ibu mengejang keras agar dapat mendorong bayinya keluar.

3. Tahap ketiga, merupakan pasca kelahiran yakni saat plasenta tali pusar, dan membran diputus dan dilepaskan. Kebalika dari tahap pertama, tahap ketiga ini merupakan tahap yang paling singkat dari ketiga tahapan kelahiran, hanya berlangsung dalam hitungan menit

C. Metode Melahirkan

1. Kelahiran alami dan kelahiran dengan persiapan

Kelahiran alami ini dikembangankan oleh ahli kandungan Inggris, Grantly Dick-Read. Metode yang ia populerkan  adalah metode pernafasan dan teknik relaksasi yang bertujuab untuk membantu mengurangu rasa sakit pada wanita yang hendak melahirkan. Sedangkan  kelahiran alami dengan persiapan, dikembangkan oleh ahli kandungan Prancis, Ferdinand Lamaze. Secara umum metode ini serupa dengan kelahiran alami tetapi, mencakup teknik pernafasan khusus untuk mengendalikan tekanan pada tahap terakhir melahirkan

2. Kelahiran Cesar

Umumnya metode ini dilakukan ketika bayi yang akan lahir berada pada “posisi sungsang” karena dalam keadaan ini, jika tim medis tidak mengambil tindakan yang tepat bayi terancam meninggal karena mengalami gangguan pernapasan selam proses kelahiran berlangsungm. Alasan lain penggunaan metode ini ialah jika kepala bayi terlalu besar untuk melewati panggul ibu, bayi mengalami komplikasi atau ibu mengalami pendarahan di vagina. Metode ini dapat menjadi penyelaat hidup, tetapi juga membawa resiko yang lebih tinggi dibanding kelahiran alami. Misalnya, tinggi tingkat infeksi, waktu yang lama untuk pemulihan, biaya yang harus dikeluarkan dll.

3. Waterbirth

Salah satu metode yang cukup populer di Indonesia adalah melahirkan dalam air. Metode ini dikenal di Indonesia pada tahun 2006. Ibu yang hendak bersalin  akan masuk ke dalam kolam saat rahim tahap pembukaan keenam. Metode ini sangat efektif untuk menghilangkan rasa nyeri saat proses persalinan. Hal ini disebabkan karena ketika berendam di dalam air hangat otot tubuh akan lebih rileks sehingga panggul akan terbuka lebih lebar dan menstimulasi pengeluran hormon endorpin yang dapat mengurangi rasa nyeri.

D. Periode Pasca Melahirkan

Periode pasca melahirkan mengacu pada enam minggu pertama setelah melahirkan. Ini adalah saat yang membahagiakan, tetapi sekaligus merupakan masa penyesuaian dan penyembuhan bagi para ibu pasca melahirkan. Selama minggu-minggu ini, ibu akan terikat dengan bayi dan akan menjalani pemeriksaan pasca melahirkan rutin dengan dokter.

Menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari setelah kelahiran bayi biasanya memiliki tantangan tersendiri, terutama jika ibu adalah seorang ibu baru. Meskipun penting untuk merawat Si Kecil, juga harus merawat diri sendiri.

Kebanyakan ibu baru tidak kembali bekerja setidaknya selama enam minggu pertama setelah melahirkan. Ini memberikan waktu untuk beradaptasi dan mengembangkan kebiasaan baru.

Mengingat bayi harus sering diberi makan dan diganti popok, Ibu mungkin sering kurang tidur dan hal ini bisa membuat frustrasi serta terasa sangat melelahkan. Kabar baiknya adalah pada akhirnya ibu akan jatuh ke dalam rutinitas. Sementara bergulir dengan rutinitas, berikut ini yang dapat ibu lakukan untuk transisi yang lebih mudah, seperti:

1. Istirahat yang cukup

Berusahalah untuk bisa tidur sebanyak mungkin ketika ada kesempatan untuk mengatasi kelelahan Ibu. Bayi mungkin bangun setiap dua hingga tiga jam untuk menyusu. Untuk memastikan Ibu cukup istirahat, usahakanlah untuk tidur juga saat bayi Ibu tidur.

2. Mencari bantuan

Jangan ragu untuk menerima bantuan dari keluarga dan teman selama masa nifas, maupun setelahnya. Tubuh Ibu perlu proses untuk pulih, dan bantuan praktis di sekitar rumah dapat membantu mendapatkan istirahat yang sangat dibutuhkan. Teman atau keluarga dapat menyiapkan makanan, mengerjakan tugas rumah, atau membantu merawat anak lain di rumah.

3. Makan makanan sehat

Pertahankan pola makan yang sehat untuk mempercepat penyembuhan. Tingkatkan asupan biji-bijian, sayuran, buah-buahan, dan protein. Ibu juga harus meningkatkan asupan cairan, terutama jika sedang menyusui.

4. Olahraga 

Pasca kelahiran dokter akan memberi tahu kapan ibu bisa mulai kembali berolahraga. Aktivitas yang dilakukan tidak boleh berat. Seperti berjalan-jalan di dekat rumah. Perubahan pemandangan menyegarkan dan dapat meningkatkan tingkat energi tubuh.

E. Gangguan mood pasca kelahiran

1. Baby Blues

Baby blues pada masa nifas adalah hal yang wajar. Ini biasanya terjadi beberapa hari setelah melahirkan dan dapat berlangsung hingga dua minggu. Dalam kebanyakan kasus, seorang ibu tidak akan mengalami gejala terus menerus, dan gejala akan bervariasi.

Sekitar 70 hingga 80 persen ibu baru mengalami perubahan suasana hati atau perasaan negatif dalam periode postnatal. Baby blues disebabkan oleh perubahan hormonal dan gejalanya meliputi:

·      Tangisan yang tidak bisa dijelaskan

·      Sifat lekas marah

·      Insomnia

·      Kesedihan

·      Perubahan suasana hati

·      Kegelisahan

2. Depresi Pasca Melahirkan

Baby blues berbeda dengan depresi pasca melahirkan. Depresi pasca melahirkan terjadi ketika gejala berlangsung selama lebih dari dua minggu.

Gejala tambahan mungkin termasuk perasaan bersalah dan tidak berharga, dan kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari. Beberapa wanita dengan depresi pasca persalinan menarik diri dari keluarga, tidak tertarik pada bayinya, dan berpikir untuk menyakiti bayinya.

Depresi pasca melahirkan membutuhkan perawatan medis. Dengan konsultasi dengan dokter jika Ibu mengalami depresi yang berlangsung lebih dari dua minggu setelah melahirkan, atau jika berpikir untuk menyakiti bayi Ibu. Depresi pasca melahirkan dapat muncul kapan saja setelah melahirkan, bahkan hingga satu tahun setelah melahirkan.

Depresi pasca melahirkan memengaruhi sekitar 1 dari 7 orang tua baru. Jika pernah mengalami depresi pasca melahirkan sebelumnya, risiko meningkat hingga 30 persen pada kehamilan berikutnya. Seorang ibu mungkin mengalami pasang surut bergantian, sering menangis, lekas marah dan lelah, serta perasaan bersalah, cemas dan ketidakmampuan untuk merawat bayi atau diri sendiri.

Gejala berkisar dari ringan hingga parah dan dapat muncul dalam waktu seminggu setelah melahirkan atau secara bertahap, bahkan hingga satu tahun kemudian. Meski gejalanya bisa bertahan beberapa bulan, pengobatan dengan psikoterapi atau antidepresan sangat efektif.

3. Psikosis Pasca Melahirkan 

Menurut Cleveland Clinic, psikosis pasca melahirkan adalah bentuk depresi pasca melahirkan yang sangat parah dan membutuhkan perhatian medis darurat. Kondisi ini relatif jarang, hanya menyerang 1 dari 1.000 orang setelah melahirkan.

Gejala umumnya terjadi dengan cepat setelah melahirkan dan parah, berlangsung selama beberapa minggu sampai beberapa bulan. Gejala termasuk agitasi parah, kebingungan, perasaan putus asa dan malu, insomnia, paranoia, delusi atau halusinasi, hiperaktif, bicara cepat atau mania. Psikosis postpartum membutuhkan perhatian medis segera karena ada peningkatan risiko bunuh diri dan risiko bahaya pada bayi. Perawatan biasanya akan mencakup rawat inap, psikoterapi dan pengobatan.

0 Comments:

Post a Comment