Konsep Dasar Psikologi Pendidikan

Konsep Dasar Psikologi Pendidikan

(sumber: www.lms.syam-ok.unm.ac.id)
Sub. Materi

1.     Pengertian Psikologi

2.     Pengertian Pendidikan

3.     Pengertian Psikologi Pendidikan

4.     Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pendidikan

Pengertian Psikologi

Psikologis berasal bahasa Yunani terdiri dari kata Psyche atau psikis yang artinya jiwa dan logos yang berarti ilmu. Secara harfiah, psikologi berarti ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang ilmu-ilmu kejiwaan. (L. Sandra, 2012) Namun karena jiwa itu abstrak dan tidak dapat dikaji secara empiris, maka kajiannya bergeser pada gejala-gejala jiwa atau tingkah laku manusia, oleh karena itu yang dikaji adalah gejala jiwa atau tingkah laku.

 

Gejala jiwa yang dijadikan obyek pembahasan dalam psikologi ada empat macam yakni; gejala pengenalan (kognisi), gejala perasaan (emosi), gejala kehenak (konasi), dan gejala campuran (kombinasi). (M.Dimyati,1990:2).

 

Kata psikologi berasal dari bahasa inggris psychology yang dalam istilah lama disebut ilmu jiwa. Kata pychology merupakan dua akar kata yang bersumber dari bahasa Greek (Yunani), yaitu: (1) psyche yang berarti jiwa; (2) logos yang berarti ilmu. Secara harfiyah psikologi memang berarti ilmu jiwa.

 

Menurut Walgito (2010), Psikologis adalah ilmu tentang perilaku atau aktivitas-aktivitas individu. Perilaku atau aktivitas-aktivitas tersebut dalam pengertian luas yakni perilaku yang tampak atau perilaku yang tidak tampak, demikian juga dengan aktivitas-aktivitas tersebut di samping aktivitas motorik juga termasuk aktivitas emosional.

 

Sebelum menjadi disiplin ilmu yang mandiri pada tahun 1879 M, psikologi memiliki akar-akar yang kuat dalam ilmu kedokteran dan filsafat yang hingga kini (sekarang) masih tampak pengaruhnya. Dalam ilmu kedokteran, psikologi berperan menjelaskan apa-apa yang terpikir dan terasa oleh organ-organ biologis (jasmaniah). Sedangkan dalam filsafat, psikologi berperan serta dalam memecahkan masalah-masalah rumit yang berkaitan dengan akal, kehendak, dan pengetahuan. Karena kontak dengan berbagai disiplin itulah, maka timbul bermacam-macam defenisi psikologi yang satu sama lain berbeda, seperti: (Muhibbinsyah, 2010)

a. Psikologi adalah ilmu mengenai kehidupan mental (the science of mental life);

b. Psikologi adalah ilmu mengenai pikiran (the science of mind);

c. Psikologi adalah ilmu mengenai tingkah laku (the science of behavior); dan lainlain

defenisi yang sangat bergantung pada sudut pandang yang mendefenisikannya.

Pengertian Pendidikan

Istilah pendidikan dalam bahasa Inggris adalah education, berasal dari bahasa latin educate, dapat diartikan kegiatan pembimbingan keberlanjutan (to lead forth). Maka dapat dikatakan secara etimologis yakni mencerminkan keberadaan pendidikan yang berlangsung dari generasi kegenerasi, sepanjang eksistensi kehidupan manusia. Secara teoritis, para ahli berpendapat, antara lain: (Suparlan Suhartono, 2007)

a. Bagi manusia pada umumnya, pendidikan berlangsung sejak 25 tahun sebelum kelahiran. Pendapat tersebut didefinisikan bahwa sebelum menikah, terdapat kewajiban bagi siapapun untuk mendidik diri sendiri terlebih dahulu, sebelum mendidik anak keturunannya;

b. Bagi manusia individual, pendidikan dimulai sejak bayi lahir dan bahkan sejak masih dalam kandungan. Memperhatikan pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa keberadaan pendidikan melekat erat di dalam diri manusia sepanjang zaman.

Sedangkan, menurut UU No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya, untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. (Undang-undang Republik Indonesia, 2006)

Pengertian Pendidikan menurut para ahli:

a. Moses (2012) menyatakan bahwa pendidikan adalah proses pengalihan pengetahuan secara sistematis dari seseorang kepada orang lain, sesuai standar yang telah ditetapkan oleh para ahli. Dengan adanya transfer pengetahuan tersebut, diharapkan dapat merubah sikap tingkah laku, kedewasaan berpikir serta kedewasaan kepribadian ke dalam pendidikan formal dan pendidikan informal.

b. Teguh Triyanto (2014) mengemukakan bahwa pendidikan adalah usaha menarik sesuatu di dalam manusia, sebagai Upaya memberikan pengalaman belajar terprogram dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan informal di sekolah maupun luar sekolah, yang berlangsung seumur hidup, bertujuan optimalisasi kemampuan individu untuk di kemudian hari dapat melaksanakan peranan hidup secara tepat.

c. Muhammad Irham (2013) mengungkapkan pendikakan merupakan proses pengalihan pengetahuan secara sadar dan terencana, untuk mengubah tingkah laku manusia, serta mendewasakan manusia melalui proses pembelajaran dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, maupun informal

Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia, begitupun dalam hal berbangsa dan bernegara Pendidikan merupak aspek penting yang harus terus ditingkatkan. Sebab, majunya suatu negara ditentukan oleh majunya pendidikan dalam negara tersebut.

Pengertian Psikologi Pendidikan

Penelusuran makna dua kata psikologi dan Pendidikan di atas dapat dijadikan dasar untuk melihat lebih jauh pengertian dan definisi psikologi pendidikan. Dengan maksud untuk memahami lebih luas psikologi dan pendidikan dari sudut masing masing, berikut beberapa definisi Psikologi Pendidikan yang pernah dikemukakan para ahli.

a. Roudlege, (1974) mendefinisikan Psikologi pendidikan merupakan ilmu pengetahuan psikologi yang memberi sumbangsih terhadap dunia Pendidikan, dalam kegiatan Pendidikan, pembelajaran, pengembangan kurikulum, proses belajar mengajar, sistem evaluasi, serta layanan konseling, merupakan beberapa kegiatan utama dalam pendidikan terhadap peserta didik, pendidik, orang tua, masyarakat dan pemerintah, agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara sempurna dan tepat guna

b. Tas’di (2019) mengungkapkan bahwa Psikologi pendidikan merupakan alat bantu yang penting bagi para penyelenggara pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam psikologi pendidikan dapat dijadikan landasan berpikir dan bertindak dalam mengelola proses belajar-mengajar. Setidak-tidaknya terdapat 10 (sepuluh) macam kegiatan pendidikan yang banyak memerlukan prinsip-prinsip psikologis, antara lain: Seleksi penerimanaan siswa baru, Perencanaan pendidikan, Penyusunan kurikulum, penelitian kependidikan, Administrasi pendidikan, Pemilihan materi pelajaran, Interaksi belajar mengajar, Pelayanan bimbingan dan konseling, dan Pengukuran dan evaluasi.

 

Beberapa hal penting dalam psikologi pendidikan di antaranya: (Novianti, 2015)

a. Psikologi pendidikan adalah pengetahuan kependidikan yang didasarkan atas hasil-hasil temuan riset psikologis;

b.  Hasil-hasil temuan riset psikologi tersebut kemudian dirumuskan sedemikian rupa hingga menjadi konsep-konsep, teori-teori, dan metode-metode serta strategi-strategi yang utuh;

c. Konsep, teori, metode dan strategi tersebut kemudian disistemasikan sedemikian rupa hingga menjadi “repertoire of Resources”, yakni rangkaian sumber yang berisi pendekatan yang dapat dipilih dan digunakan untuk praktik-praktik kependidikan khusunya dalam mengajar-mengajar

Hubungan Psikologi dengan Ilmu Pendidikan

Psikologi dan ilmu pendidikan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, karena antara psikologi dengan ilmu pendidikan mempunyai hubungan timbal balik. Ilmu pendidikan sebagai suatu disiplin bertujuan memberikan bimbingan hidup manusia sejak ia lahir sampai mati. Pendidikan tidak akan berhasil dengan baik jika tidak dibarengi dengan psikologi. Demikian pula watak dan kepribadian seseorang ditunjukkan oleh psikologi. Oleh karena begitu eratnya hubungan antara psikologi dengan ilmu pendidikan, maka lahirlah yang namanya psikologi pendidikan.

 

Dasar-dasar psikologis ini sangat dibutuhkan para pendidik untuk mengetahui prilaku anak didiknya, apakah anak didiknya dalam keadaan yang baik saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran, atau dalam keadaan yang tidak baik. Kalau demikian, pendidik sangat membutuhkan pengetahuan ini untuk mengatasi anak didik yang seperti itu dan memotivasinya agar tetap dalam keadaan yang semangat dalam belajar. Selain untuk mengetahui prilaku anak didiknya, dasar-dasar psikologis ini juga dapat mengendalikan prilaku para pendidik dan memberikan prilaku yang lebih bijaksana dalam menghadapi keanekaragaman karakteristik anak didiknya. Seorang pendidik memang sangat membutuhkan pengetahuan seperti ini, agar dalam proses pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan dan tentunya dapat berhasil mencapai tujuan dengan cemerlang sesuai dengan lembaga pendidikan itu.

 

Psikologi dalam pendidikan memiliki manfaat bagi guru antara lain: (Marbum S, 2018)

a. Memahami Perbedaan siswa (Diversity of Student)

Setiap individu dilahirkan berbeda dengan keunikannya masingmasing, sehingga sebagai seorang guru harus memahami perbedaan siswa-siswa nya mulai dari tugas perkembangannya hingga potensi yang dimiliki;

b. Untuk Menciptakan Iklim Belajar yang Kondusif di dalam Kelas

Seorang pendidik harus mengetahui prinsip-prinsip yang tepat dalam proses belajar mengajar, pendekatan yang berbeda menyesuaikan karakteristik siswa dalam mengajar untuk menghasilkan proses belajar mengajar yang lebih baik. Disinilah peran psikologi pendidikan yang mampu mengajarkan bagaimana seorang pendidik mampu memahami kondisi psikologis dan menciptakan suasana pembelajaran kondusif, agar pembelajaran di dalam kelas bisa berjalan secara sehingga proses efektif;

c. Untuk Memilih Strategi dan Metode Pembelajaran

Jika seorang guru sudah mempelajari tugas perkembanagn manusia, disinilah fungsinya agar guru dapat menentukan model dan metode yang tepat bagi siswa agar siswa tetap menikmati setiap proses pembelajaran.

Rujukan

L. Sandra. (2012). Dinamika Psikologis Interaksi, Konsep Diri, Dan Identitas Online. Universitas Gajah Mada.

M. Dimyati Mahmud (1990), Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: BPEE.

Marbum S, M. (2018). Psikologi Pendidikan. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia.

Moses, M. (2012). Analisis Pengaruh Pendidikan, Pelatihan, dan Pengalaman Kerja terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Papua. Media RisetBisnis & Manajemen, 12(1), 18–36.

Muhammad Irham. (2013). Psikologi Pendidikan: Teori dan Aplikasi dalam Proses Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Muhibbinsyah. (2010). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Revisi, Ce). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Novianti. (2015). Peranan Psikologi Pendidikan Dalam Proses Belajar Mengajar. JUPENDAS, 2(2), 57.

Suparlan Suhartono. (2007). Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Tas’adi, R. (2019). Hakekat Dan Konsep Dasar Psikologi Pendidikan, Belajar Dan Pembelajaran Serta Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. ejounal.uinib.ac.id, 103-113.

Teguh Triyanto. (2014). Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Undang-undang Republik Indonesia. (2006). Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS. Bandung: Citra Umbara.

Walgito, B. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

0 Comments:

Post a Comment