Pengukuran, Besaran & Satuan, dan Dimensi

Anda telah mengetahui hakikat dari ilmu fisika. Salah satu hakikat atau prinsip yang digunakan dalam fisika adalah melakukan pengukuran. Lalu, apakah yang dimaksud dengan pengukuran tersebut? Apa sajakah langkah-langkah yang harus dilakukan saat melakukan pengukuran.

Dalam kehidupan sehari-hari, seorang pedagang beras, buah-buahan, dan sayuran tidak lepas dari alat timbangan. Alat timbangan tersebut mereka gunakan untuk mengukur bobot barang dagangan mereka. Misalnya, seorang pedagang menimbang beras sebesar 50 kg. Apakah jenis timbangan yang sesuai untuk menimbang beras tersebut?

Pengukuran dengan menggunakan mistar
Perhatikan gambar di atas. Dalam gambar terlihar bahwa seseorang membandingkan buku dengan menggunakan alat. Alat yang digunakan untuk membandingkan buku tersebut adalah mistar. Dalam mistar tersebut terdapat skala atau angka-angka yang disertai satuan dan telah ditetapkan secara internasional. Namun, ada sebagian masyarakat tidak menggunakan alat yang telah ditetapkan secara internasional saat mengukur sesuatu. Misalnya, menggunakan lengan mereka untuk mengukur panjang meja. Cara pengukuran ini banyak dilakukan oleh orang pada zaman dahulu. Di lingkungan anda mungkin masih menggunakan alat tertentu untuk mengukur panjang, misalnya tombak digunakan orang Jawa Barat untuk mengukur panjang. Di daerah Sumatera Utara pun juga masih menggunakan alat ukur daerah, misalnya mayam untuk mengukur massa benda. Bagaimana dengan alat ukur di tempat anda, apakah juga masih ada alat ukur daerah setempat? Jadi, kegiatan membandingkan suatu besaran dengan alat tertentu dan memiliki satuan disebut pengukuran.

Pada saat melakukan pengukuran, orang harus mengetahui prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengukuran. Namun, sebelum mengetahui prinsip-prinsip tersebut sebaiknya anda mengetahui besaran dan satuan.

MATERI TERKAIT 👇👇👇


1. Besaran dan Satuan

Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan mempunyai satuan. Pada umumnya, nilai suatu besaran yang dinyatakan dengan angka-angka diikuti dengan satuan. Satuan dasar adalah suatu yang nilainya ditetapkan lebih dulu sebagai dasar untuk melakukan pengukuran. Misalnya, massa seseorang adalah 60 kg. Sebagai satuan, nilai satu kilogram (1 kg) ditetapkan lebih dahulu. Demikian juga dengan satuan-satuan yang lain, seperti meter, sekon, dan ampere.

a. Besaran Pokok dan Satuan Sistem Internasional

Dalam fisika, dikenal tujuh macam besaran pokok, yaitu panjang, massa, waktu, suhu, arus listrik, intensitas cahaya, dan jumlah zat. Ketujuh besaran tersebut dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok primer yang terdiri atas panjang, massa, dan waktu serta besaran pokok sekunder yang terdiri atas suhu, arus listrik, intensitas cahaya, dan jumlah zat.

Sejak dahulu, orang telah mengenal satuan untuk menyatakan besaran. Misalnya, untuk menyatakan panjang, orang telah menggunakan satuan depa (rentang dua tangan), langkah kaki, dan jengkal.

Akan tetapi, satuan-satuan tersebut tidak mempunyai ukuran yang pasti (bernilai relatif). Tentu saja hal ini menimbulkan kesulitan dalam komunikasi ilmu pengetahuan, terutama yang berkaitan dengan pengukuran. Untuk mengatasi hal itu, dibuatlah sistem satuan yang dibakukan. Satuan tersebut harus dapat diterima oleh banyak orang (seluruh negara), nilainya pasti dan tetap, serta mudah didapatkan. Karena berlaku secara internasional, sistem satuan yang dibakukan itu selanjutnya disebut sistem internasional (SI). Menurut sistem internasional terdapat tujuh macam besaran pokok dalam fisika dan diberi satuan seperti pada tabel berikut.

Tabel Besaran Pokok dalam Sistem Satuan Internasoional

Besaran
Satuan
Simbol
Panjang
Massa
Waktu
Suhu
Arus listrik
Intensitas cahaya
Jumlah zat
Meter
Kilogram
Sekon
Kelvin
Ampere
Kandela
Mol
m
Kg
S
K
A
Cd
mol

b. Besaran Turunan

Di atas telah dijelaskan bahwa besaran yang dijadikan dasar pembentukan besaran lain disebut besaran pokok. Besaran-besaran yang diturunkan dari besaran pokok disebut besaran turunan. Contoh besaran yang diturunkan dari besaran pokok adalah sebagai berikut.

     Kecepatan = perpindahan / selang waktu, satuannya m/s
     Percepatan = kecepatan / selang waktu, satuannya m/s2
     Massa jenis = massa / volume, satuannya kg/m3

Tabel Beberapa Besaran Turunan


Besaran
Satuan
Simbol Satuan
Gaya
Energi
Tekanan
Induktansi
Daya
Beda potensial
Tahanan listrik
Induksi magnetik
 Newton
Joule
Pascal
Henry
Watt
Volt
Ohm
Tesla
N
J
Pa
H
W
V
𝛺
T

2. Dimensi

Dimensi suatu besaran merupakan hubungan antara besaran itu dengan besaran-besaran pook. Dimensi suatu besaran menunjukkan bagaimana besaran tersebut tersusub atas besaran-besaran pokok. Dalam fisika, ada tujuh besaran pokok yang berdimensi dan dua besaran tambahan yang tidak berdimensi. Adapun besaran turunan semuanya berdimensi. Dimensi besaran turunan dapat dicari dari dimensi besaran pokok penyusunnnya.

Dimensi besaran pokok dinyatakan dengan huruf kapital atau huruf kapital yang diberi kurung persegi. Untuk mengetahuinya, cobalah anda perhatikan tabel di bawah ini. Dalam tabel tersebut, dituliskan dimensi besaran pokok dan besaran tambahan.

Tabel Dimensi Besaran Pokok dan Besaran Tambahan


Besaran Pokok
Satuan
Notasi Satuan
Dimensi
Panjang
Massa
Waktu
Suhu
Arus listrik
Intensitas cahaya
Jumlah zat
Meter
Kilogram
Sekon
Kelvin
Ampere
Kandela
Mol
m
Kg
S
K
A
Cd
mol
[L] = L
[M] = M
[T] = T
[ϴ] = ϴ
[I] = I
[J] = J
[N] = N


Besaran Tambahan
Satuan
Notasi Satuan
Dimensi
Sudut datar
Sudut ruang
Radian
Steradian
Rad
Sr
-
-


Contoh

Contoh cara menentukan dimensi suatu besaran adalah sebagai berikut.



Dimensi kecepatan
Kecepatan               = perpindahan / selang waktu
[v]                            = [L] / [T] = [L] [T]-1

Dimensi gaya
            Gaya    = massa x percepatana
            [F]        = [M] [L] [T]-2 = M L T-2

Dimensi dapat digunakan untuk membuktikan kesamaan dua besaran dan untuk menentukan satuan besaran turunan

Membuktikan kesetaraan antara usaha dan energi kinetik
Usaha            = gaya x jarak
[W]                 = [M] [L] [T]-2 [L]
                      = [M] [L]2 [T]-2
                      = M L2 T-2

Energi kinetik  = ½ m v2
[E]                   = [M] [L]2 [T]-2
                       = M L2 T-2
Berdasarkan dimensi tersebut, diketahui bahwa besaran usaha dan besaran energi kinetik adalah sama.

Sumber : Purwanto, B & Azam, M. 2014. Fisika 1 untuk kelas X SMA dan MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam “Kurikulum 2013”. Solo: PT Wangsa Jatra Lestari
Pengukuran, Besaran dan Satuan, dan Dimensi, menyiapkan instrumen dan melakukan pengukuran dengan benar dan tepat berkaitan dengan besaran pokok dan besaran turunan

0 Comments:

Post a Comment