Newton (1642-1727) mempunyai nama lengkap Isaac Newton. Ia lahir
di Woolsthrope, Inggris. Pada umur 18 tahun ia masuk Universitas Cambridge.
Dari tempat itulah, Newton menghasilkan karya-karya cemerlang di bidang
kalkulus integral, hukum newton tentang gerak, dan hukum gravitasi universal.
Pada saat itu, umumnya para ilmuwan menghasilkan ciptaannya hanya melalui
teori, tanpa melalui eksperimen. Akan tetapi, Newton menemukannya melalui
eksperimen. Hasil karya Newton tentang gerak dirangkum dalam hukum I Newton,
hukum II Newton, dan hukum III Newton.
Isaac Newton |
1. Hukum 1 Newton
Setiap
benda bersifat lembam atau bersifat
ingin mempertahankan keadaannya. Maksudnya, setiap benda yang berada dalam
keadaan diam mempunyai kecenderungan untuk tetap diam. Sebaliknya, benda yang
berada dalam keadaan bergerak akan mempunyai kecenderungan untuk tetap bergerak
lurus beraturan. Oleh Newton, gejala seperti itu dinyatakan sebagai berikut.
Setiap benda akan tetap
dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan selama tidak ada gaya yang
mengubahnya atau mempengaruhinya. Selanjutnya,
pernyataan itu dikenal dengan hukum I
Newton. Kecenderungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan diam atau
gerak tetapnya pada garis lurus disebut inersia
(kelebaman). Dengan demikian,
hukum I Newton sering disebut dengan hukum
inersia.
Suatu
benda yang dapat melayang di udara akan tetap diam apabila tidak diberi
sentuhan. Sebaliknya, apabila disentil sedikit saja benda tersebut akan
bergerak lurus beraturan. Hal itu dapat diperlihatkan dengan alat seperti pada
gambar di bawah ini.
Kelembamam suatu benda |
2. Hukum II Newton
Sebuah
gaya yang dikenakan pada sebuah benda akan dapat menyebabkan perubahan gerak,
baik arah maupun kelajuan. Dengan demikian, ada hubungan antara gaya dan
percepatan. Apabila digambarkan grafik hubungan antara F, a, dan m adalah seperti gambar berikut.
Berdasarkan
grafik di atas, dapat diketahui bahwa percepatan berbanding lurus dengan gaya
dan berbanding terbalik dengan massa. Pernyataan ini dapat diformulasikan
sebagai berikut.
berdasarkan
dua persamaan di atas, dapat diperoleh hubungan
Berdasarkan
uraian di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.
Percepatan
yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda berbanding lurus
dengan gaya itu, searah dengan gaya, dan berbanding terbalik dengan massa
benda.
Pernyataan
di atas pertama kali dikemukakan oleh Newton dan dinamakan hukum II Newton. Jika ∑F = 0 maka a = 0. Artinya, jika resultan gaya yang mengenainya nol, benda akan
tetap dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan. Keadaan seperti itu
sesuai dengan hukum I Newton. Dengan demikian, hukum I Newton dapat dikatakan sebagai
kasus khusus dari hukum II Newton.
Contoh
Sebuah
kotak bermassa 10 kg ditarik dengan gaya sebesar 20 N. apabila ada gaya penghambat
pada kotak sebesar 5 N, tentukan jarak yang ditempuh kotak setelah 8 sekon.
Penyelesaian
Gaya
tarik F1 = 20 N, gaya penghambat F2 = 5 N
Dengan
menggunakan hukum II Newton, akan diperoleh besar percepatan benda.
∑F
= ma
F1
– F2 = ma
20
– 5 = 10a
a
= 1,5 m/s2
apabila
kecepatan awal benda v0 = 0, jarak yang ditempuh benda selama 8 s
dapat dicari dengan:
x = 48 m
x = 48 m
3. Hukum III Newton
Apabila
seseorang memberikan gaya pada suatu benda, tetapi berlawanan arah. Dengan kata
lain, jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda kedua, benda kedua akan
mengerjakan gaya yang sama pada benda pertama, tetapi arahnya berlawanan.
Pernyataan
ini dikenal sebagai hukum III Newton atau
hukum aksi-reaksi. Gaya yang
dikerjakan benda pertama disebut gaya
aksi, sedangkan gaya yang dikerjakan benda kedua disebut gaya reaksi. Kedua gaya itu sama besar,
tetapi berlawanan arah.
Gaya aksi-reaksi |
Catatan:
Jika
tegangan tali tetap, F1 = -F’2
dan F’1 = F2 . hal itu terjadi jika
balok diam atau bergerak lurus beraturan, akan tetapi, jika balok bergerak
makin cepat, F1 > F2
atau F’2.
Hukum Newton 1, 2, 3 : Pengertian, Bunyi, Rumus, & Contoh soal
0 Comments:
Post a Comment