Bagaimana cara menganalisis Jarak, Perpindahan, Kelajuan, dan Kecepatan kendaraan tersebut? |
1. Jarak dan Perpindahan
Perhatikan gambar kedudukan beberapa titik berikut ini.
Kedudukan atau letak suatu titik dalam fisika akan
mempunyai arti apabila dibandingkan terhadap suatu titik acuan (pada titik O ). Titik acauan dalam matematika atau
fisika diberi angka 0. Untuk suatu garis, titik acuan biasanya diletakkan pada
tengah-tengah garis sehingga kedudukan titik di sebelah kanan titik acuan
diberi tanda (+) dan di sebelah kiri acuan diberi tanda (-). Sebagai contoh,
kedudukan titik A pada gambar di atas adalah (+2) dan kedudukan
titik B adalah (-3). Jika sebuah artikel berubah
terhadap titik acuan, partikel itu dikatakan berpindah. Pada koordinat
Cartesius, titik acuan perpindahan terletak pada titik potong antara sumbu X dan sumbu Y, yaitu O (0,0).
Perhatikan gambar di bawah benda berpindah dari titik A ke titik B melalui berbagai lintasan,
Beberapa bentuk lintasan perpindahan benda |
Besar jarak atau panjang lintasan dengan besar
perpindahannya akan berbeda meskipun jika ditarik garis lurus dari titik A ke titik B jaraknya sama.
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa jarak merupakan panjang lintasan yang
menghubungkan dua titik. Jarak merupakan besaran skalar dan tidak mempunyai
arah, sedangkan perpindahan adalah
perubahan kedudukan suatu benda dari suatu titik ke titik yang lain. Perpindahan
mempunyai nilai dan arah. Oleh karena itu, perpindahan merupakan besaran
vektor.
Contoh
Berdasarkan gambar berikut,
Sebuah titik materi berpindah dari titik A ke tititk B. Berapa perpindahan dan jarak yang ditempuh?
Penyelesaian
Perpindahan dari A ke
B adalah (-3) – (2) = -5
Jarak yang ditempuh sama dengan panjang AB, yaitu (2) + (3) = 5
Tanda pada perpindahan A ke B menunjukkan arah
perpindahan ke kiri (negatif), sedangkan jarak selalu positif, tidak mengenal
tanda negatif.
Perpindahan B ke A adalah
(2) – (3) = 5 (arah perpindahan ke kanan (positif)).
2. Kecepatan
Dalam hal ini, akan membedakan antara kelajuan dan
kecepatan. Kelajuan merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan merupakan
vektor. Perhatikan contoh berikut.
Seorang pengendara motor atau mobil melaju di jalan raya
dengan spidometernya menunjukkan angka 70 km/jam. Nilai 70 km/jam ini merupakan
kelajuan (speed). Dikatakan kelajuan
karena nilai 80 km/jam tidak menunjukkan arah geraknya. Jika disebutkan arah
geraknya. Misalnya 70 km/jam ke arah barat, “70 km/jam ke arah barat” ini
disebut kecepatan. Dengan demikian,
yang membedakan kelajuan dan kecepatan adalah arahnya, kelajuan tanpa arah,
sedangkan kecepatan mempunyai arah. Ingat, kecepatan merupakan besaran vektor
yang mempunyai besar dan arah, sedangkan kelajuan merupakan besaran skalar.
a. Kecepatan Rata-rata
Sebuah mobil yang bergerak dalam satu arah dan menempuh
jarak yang sama dalam selang waktu tertentu dikatakan berkecepatan tetap. Akan
tetapi, jika arahnya berubah-ubah, tidak dapat dikatakan berkecepatan tetap.
Sebagai contoh, sebuah bus bergerak dari Makassar ke Palu dalam waktu 15 jam.
Bus lain bergerak dari Palu ke Makassar juga dalam waktu 15 jam. Dalam hal ini,
kedua bus dikatakan berkelajuan sama, tetapi kecepatnnya berbeda. Mengapa?
Dalam kenyataan, kita sulit menemukan gerak dengan
kelajuan dan kecepatan tetap, yang ada adalah kelajuan rata-rata dan kecepatan
rata-rata. Sebagai contoh, seorang pelari dapat menempuh jarak 100 m dalam 10
sekon. Dalam hal ini, laju dan kecepatan pelari adalah 10 m/s. kecepatan 10 m/s
ini merupakan kecepatan pelari itu. Selanjutnya, kelajuan rata-rata dan
kecepatan dirumuskan sebagai berikut.
Contoh
Disajikan grafik hubungan antara kecepatan dan waktu
sebuah benda seperti gambar di bawah. Tentukan kelajuan dan kecepatan rata-rata
dari benda tersebut.
Penyelesaian
Untuk menyelesaikannya, kita dapat membuat grafik
hubungan antara posisi dan waktu seperti gambar berikut.
Berdasarkan grafik terdebut kelajuan dan kecepatan gerak
rata-rata benda dapat ditentukan.
Kelajuan rata-rata
Kecepatan rata-rata
Jadi, kelajuan rata-rata benda adalah 8,33 m/s dan
kecepatan rata-rata -1,67 m/s.
b. Kecepatan Sesaat
Bagaimana cara menghitung kecepatan seorang pengendara
motor pada saat tertentu, misalnya pada sekon ke-5? Dalam hal ini, kecepatan
sesaat pada saat itu (sekon ke-5) disebut kecepatan
sesaat. Kecepatan sesaat dapat dihitung berdasarkan rumus kecepatan
rata-rata dengan mengambil harga Δt
(selang waktu) sangat kecil mendekati 0 (Δt → 0). Demikian juga dengan kelajuan.
Kecepatan sesaat di titik P dapat ditentukan dengan gradien atau garis miring dalam grafik.
Misalnya, ketika kita mengambil perubahan perpindahan (Δx) dan selang waktu yang sangat kecil (Δt). Gradien atau kemiringan dapat ditulis
sebagai
Dengan perubahan atau selang waktu yang sangat kecil
Gerak kecepatan sesaat |
Di mana perbandingan tersebut merupakan kecepatan sesaat
benda ketika di titik P sehingga
Untuk Δt
sangat kecil
Kalau ditinjau dengan diferensial (turunan), kecepatan sesaat adalah
Kalau ditinjau dengan diferensial (turunan), kecepatan sesaat adalah
konsep diferensial dapat mempermudah penjelasan mengenai
hubungan antara jarak, kecepatan, dan percepatan. Secara umum, diferensial
dapat dijelaskan sebagai berikut.
Jika suatu fungsi dinyatakan dengan y = xn
maka
Berdasarkan hubungan jarak, kecepetan, dan percepatan,
konsep diferensial dapat dituliskan sebagai berikut.
Contoh
menentukan kecepatan sesaat dari sebuah benda yang
bergerak merupakan sebuah fungsi kedudukan terhadap waktu yang dinyatakan
dengan persamaan x = 2t2 + 3t – 2, dengan x dalam meter dan t dalam
sekon. Tentukan kecepatan pada saat t = 2 sekon.
Penyelesaian
Mengingat kecepatan sesaat merupakan perpindahan dalam
selang waktu yang sangat kecil maka waktu diambil sekitar t = 2 sekon, misalnya
t = 2,1 s (Δt = 0,1 s ), t = 2,05 s (Δt = 0,05 s), dan t =
2,02 s (Δt = 0,02 s).
Dari perhitungan tersebut, terlihat bahwa dengan selang
waktu yang makin kecil, hasil kecepatan akan mendekati kecepatan sesaat yang
sebenarnya.
Menurut hasil perhitungan diferensial, kecepatan sesaat
pada t = 2 s adalah
Dengan mempergunakan perhitungan diferensial,
penyelesaiannya akan lebih mudah dan cepat.
Sumber : Purwanto, B & Azam, M. 2014. Fisika 1 untuk kelas X SMA dan MA Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu Alam “Kurikulum 2013”. Solo: PT Wangsa Jatra Lestari
Konsep Jarak, Perpindahan, Kelajuan, dan Kecepatan
0 Comments:
Post a Comment