Metode Ceramah
Pengertian Metode Pembelajaran Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena telah digunakan sejak dahulu, metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara pendidik dan peserta didik dalam proses belajar mengajar. Meski metode ini lebih banyak menuntut keaktifan pendidik daripada peserta didik, metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja kegiatan pembelajaran. Apalagi dalam Pendidikan dan pengajara tradisional, seperti di pedesaan yang masih kekuarangan fasilitas (Djamarah & Zain: 2013). Menurut Syahraini (2014) metode ceramah adalah Teknik penyampaian pesan pengajaran yang sudah lazim disampaikan oleh para pendidik di sekolah bilamana diperlukan yang berarti penggunaan metode ini disesuaikan dengan karakter materi, kondisi peserta didik, dan lingkungan belajar peserta didik. Adapun menurut Nata (2011) metode ceramah adalah penyampaian pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap peserta didik. Sementara itu, metode ceramah menurut Hidayati (2022) adalah metode penuturan atau penjelasan pendidik secara lisan, dimana dalam pelaksanaanya pendidik dapat menggunakan alat bantu mengajar untuk memperjelas uraian yang disampaikan kepada peserta didik.
Dari berbagai macam
defenisi yang telah dipaparkan oleh para ahli di atas tentang defenisi metode
ceramah, dapat disimpulkan bahwa metode ceramah adalah metode pembelajaran yang
dilakukan oleh pendidik dengan menjelaskan materi secara lisan dihadapan
peserta didik dimana dalam pelaksanaannya pendidik dapat menggunakan alat bantu
untuk mendukung berlangsungnya proses pembelajaran secara efektif dan efisien.
Hamdayama (2014)
menyatakan bahwa metode ceramah dapat digunakan dalam beberapa kondisi berikut:
1. Pendidik ingin mengajarkan topik baru. Pada pendahuluan
proses pembelajaran, pendidik dapat memberikan gambaran umum tentang topik baru
yang akan dibahas dengan berceramah.
2. Tidak ada sumber bahan ajar, sehingga pehingga
peserta didik dituntut kreativitasnya untuk membuat catatan-catatan penting
dari bahan ajar atau materi yang disampaikan oleh pendidik. Dalam kondisi
sumber bahan ajar yang tersedia , metode semacam tugas kelompok akan lebih
efektif.
3. Pendidik menghadapi jumlah peserta didik yang cukup
banyak, sehingga pendidik tidak memungkinkan untuk memperhatikan semua peserta
didik secara individual.
4. Pendidik ingin membangkitkan semangat belajar pada
peserta didik.
5. Proses pembelajaran memerlukan penjelasan secara
lisan
Jenis-jenis Metode Ceramah
Adapun jenis-jenis metode ceramah dapat
dibagi tiga yakni:
1. Metode ceramah bervariasi
Metode ceramah bervariasi adalah
gabungan/kombinasi dari beberapa metode mengajar seperti metode ceramah, tanya
jawab, diskusi, dan tugas.
2. Metode ceramah campuran
Metode ceramah campuran adalah
gabungan/kombinasi dari metode ceramah, tanya jawab, diskusi, tugas dan metode
lainnya yang lebih kompleks.
3. Metode ceramah asli
Metode ceramah asli adalah metode ceramah
yang tidak digabungkan dengan metode pembelajaran lain selama proses
pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini pendidik menyampaikan pembelajaran
secara lisan tanpa meminta keterlibatan peserta didi dalam pembelajaran.
Langkah-langkah penerapan Metode Ceramah
Adapun Langkah-langkah penerapan metode
ceramah menurut Ramadhan (2022:5-6) yakni sebagai berikut:
1. Melakukan pendahuluan sebelum bahan baru
diberikan dengan cara sebagai berikut:
a. Menjelaskan tujuan terlebih dahulu kepada
peserta didik agar peserta didik dapat mengetahui arah kegiatan pembelajaran,
bahkan tujuan itu dapat membangkitkan motivasi belajar jika berhubungan dengan
kebutuhan mereka.
b. Setelah itu baru dikemukakan pokok-pokok
materi yang akan dibahas. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik melihat
luasnya bahan pelajaran yang akan dipelajarinya.
c. Memancing pengalaman peserta didik yang cocok
dengan materi yang akan dipelajarinya. Caranya ialah dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan yang menarik perhatian mereka.
2. Menyajikan bahan baru dengan memperhatikan
factor-faktor sebagai berikut:
a. Perhatian peserta didik dari awal sampai
akhir pelajaran harus tetap terpelihara. Semangat mengajar memberi bantuan
sepenuhnya dalam memelihara perhatian peserta didik kepada pelajarannya.
b. Menyajikan pelajaran secara sistematis, tidak
berbelit-belit dan tidak meloncat-loncat.
c. Kegiatan belajar mengajar diciptakan secara
variatif, jangan membiarkan peserta didik hanya duduk dan mendengarkan, tetapi
berilah kesempatan untuk berpikir dan berbuat. Misalnya pelatihan mengerjakan
tugas, mengajukan pertanyaan, berdiskusi, atau melihat peragaan.
d. Memberikan ulangan pelajaran kepada peserta
didik, jawaban yang salah dan benar perlu ditanggapi sebaik-baiknya.
e. Membangkitkan motivasi belajar secara
terus-menerus selama pelajaran berlangsung. Motivasi belajar akan selalu tumbuh
jika situasi pembelajaran menyenangkan.
f. Menggunakan media pelajaran yang variative,
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
3. Menutup pelajaran pada akhir pelajaran.
Kegiatan yang pelru diperhatikan pada penutupan itu adalah sebagai berikut:
a. Mengambil kesimpulan dari semua pelajaran
yang telah diberikan, kegiatan ini dilakukan oleh peserta didik dibawah
bimbingan pendidik.
b. Memberikan kesempatan pada peserta didik
untuk menanggapi materi pelajaran yang telah diberikan terutama mengenai
hubungan dengan pelajaran lain.
c. Melaksanakan penilaian secara komprehensif
untuk menguku perubahan tingkah laku.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah
Menurut Wirabumi (2020) setiap metode
pembelajaran yang diberikan pasti ada kelebihan dan kekurangannya
masing-masing, maka begitupun dengan metode pembelajaran ceramah memiliki
kelebihan dan kekurangan sendiri, antara lain:
Kelebihan Metode Ceramah, yakni:
1. Biaya pelaksanaanya murah karena tidak
memerlukan biaya yang besar sehingga dapat menampung kelas besar dan tiap
peserta didik mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan.
2. Mudah diterapkan karena cukup menggunakan
media lisan tanpa perlu persiapan yang rumit, peserta didik langsung menerima
ilmu pengetahuan. Kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu
pembelajaran, tidak menghambat terlaksannya proses pembelajaran dengan metode
ceramah.
3. Konsep dan materi yang disajikan secara
hierarki.
4. Dapat mencakup materi pelajaran yang banyak
dan luas
5. Pendidik dapat memberikan tekanan terhadap
hal-hal yang penting sehingga waktu dan energi dapat digunakans secara efektif
dan efisien.
6. Keadaan kelas dapat terkontrol, karena
kondusifitas kelas dan kenyamanannya untuk digunakan sebagai ruang belajar
adalah tanggung jawab guru.
7. Organisasi kelas dapat disetting secara lebih
sederhana.
Kekurangan metode ceramah, yakni:
1. Minimnya kesempatan untuk berdiskusi
memecahkan masalah dan mengembangkan keberanian dalam mengemukakan pendapat.
2. Proses penyerapan pengetahuan kurang
dikarenakan bertumpu hanya pada satu arah.
3. Kurang memberikan ruang bagi peserta didik
untuk mengembangkan kreativitas.
4. Pendidik yang kurang kreativitas akan
mengakibatkan situasi kelas yang monoton.
5. Kurangnya kemampuan pendidik dalam berorasi
yang baik akan membuat peserta didik cepat bosan.
6. Sangat sulit mendeteksi pendidik sejauh mana
tingkat pemahaman seluruh peserta didik.
7. Peserta didik mudah lupas atas apa yang
disampaikan.
8. Tiding merangsang peserta didik untuk membaca
Rujukan
Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan.
2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode
Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.
Hidayati, Helma. Belajar dan Pembelajaran
Dalam Metode Ceramah, 2022.
Nata, Abuddin. Perspektif Islam tentang
Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011.
Hlm:181-182.
Ramadhan, M. A. Metode Ceramah Untuk
Pembelajaran, 2022. Hlm. 5-6.
Tambak, Syahraini. Metode Ceramah: Konsep
dan Aplikasi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Tarbiyah,
Vol. 21, No. 2, (Juli-Desember 2014).
0 Comments:
Post a Comment