Komponen Bimbingan dan Konseling Komprehensif
sumber: www.gurusumedang.com |
Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling Komprehensif
Pengertian Layanan Dasar
Layanan dasar diartikan sebagai proses pemberian bantuan
kepada seluruh konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman terstruktur secara
klasikal atau kelompok yang dirancang dan dilaksanakan secara sistematis dalam
rangka mengembangkan kemampuan penyesuaian diri yang efektif sesuai dengan
tahap dan tugas-tugas perkembangan (yang dituangkan sebagai standar kompetensi kemandirian).
Tujuan Layanan Dasar
Layanan dasar bertujuan membantu semua konseli agar
memperoleh perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh
keterampilan hidup, atau dengan kata lain membantu konseli agar mereka dapat mencapai
tugas-tugas perkembangannya secara optimal. Secara rinci tujuan pelayanan ini
dapat dirumuskan sebagai upaya untuk membantu konseli agar:
1. Memiliki
kesadaran (pemahaman) tentang diri dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan,
sosial budaya dan agama),
2. Mampu
mengembangkan keterampilan untuk mengidentifikasi tanggung jawab atau
seperangkat tingkah laku yang layak bagi penyesuaian diri dengan lingkungannya,
3. Mampu
memenuhi kebutuhan dirinya dan mampu mengatasi masalahnya sendiri, dan
4. Mampu
mengembangkan dirinya dalam rangka mencapai tujuan hidupnya.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan oleh Konselor atau
Guru Bimbingan dan Konseling dalam komponen layanan dasar antara lain; asesmen kebutuhan,
bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, pengelolaan media informasi, dan
layanan bimbingan dan konseling lainnya.
Fokus Pengembangan Layanan Dasar
Untuk mencapai tujuan tersebut, fokus pengembangan
kegiatan yang dilakukan diarahkan pada perkembangan aspek-aspek pribadi,
sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan erat dengan upaya membantu
peserta didik/konseli dalam upaya mencapai tugas-tugas perkembangan dan tercapainya
kemandirian dalam kehidupannya
Layanan Responsive Bimbingan dan Konseling Komprehensif
Pengertian Layanan Responsive
Layanan responsif adalah pemberian bantuan kepada peserta
didik/konseli yang menghadapi masalah dan memerlukan pertolongan dengan segera,
agar peserta didik/konseli tidak mengalami hambatan dalam proses pencapaian
tugas-tugas perkembangannya. Strategi layanan responsive diantaranya konseling
individual, konseling kelompok, konsultasi, kolaborasi, kunjungan rumah, dan
alih tangan kasus (referral).
Tujuan Layanan Responsive
Layanan responsif bertujuan untuk membantu peserta
didik/konseli yang sedang mengalami masalah tertentu menyangkut perkembangan
pribadi, sosial, belajar, dan karir. Bantuan yang diberikan bersifat segera,
karena dikhawatirkan dapat menghambat perkembangan dirinya dan berlanjut ke tingkat
yang lebih serius. Konselor atau Guru Bimbingan dan Konseling hendaknya
membantu peserta didik/konseli untuk memahami hakikat dan ruang lingkup
masalah, mengeksplorasi dan menentukan alternatif pemecahan masalah yang
terbaik melalui proses interaksi yang unik. Hasil dari layanan ini, peserta
didik/konseli diharapkan dapat mengalami perubahan pikiran, perasaan, kehendak,
atau perilaku yang terkait dengan perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan
karir.
0 Comments:
Post a Comment