Prinsip Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling
Prinsip Bimbingan dan Konseling yang Berhubungan dengan Siswa.
Sasaran pelayanan
bimbingan dan konseling adalah individu-individu baik secara perorangan maupun
kelompok yang menjadi sasaran pelayanan pada umumnya adalah perkembangan dan
perikehidupan individu, namun secara lebih nyata dan langsung adalah sikap dan
tingkah lakunya yang dipengaruhi oleh aspek- aspek kepribadian dan kondisi
sendiri, serta kondisi lingkungannya, sikap dan tingkah laku dalam perkembangan
dan kehidupannya itu mendorong dirumuskannya prinsip-prinsip bimbingan dan
konseling sebagai berikut :
a. Pelayanan bimbingan dan konseling harus diberikan
kepada semua sisiwa.
b. Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas
pelayanan bimbingan dan konseling kepada individu atau siswa.
c. Program pemberian bimbingan dan konseling harus
berpusat pada siswa.
d. Pelayanan dan bimbingan konseling di sekolah harus
dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan individu yang bersangkutan beragam dan luas.
e. Keputusan akhir dalam proses bimbingan dan
konseling dibentuk oleh siswa sendiri.
f. Siswa yang telah memperoleh bimbingan harus secara
berangsur-angsur dapat menolong dirinya sendiri.
Prinsip Bimbingan dan Konseling yang Berhubungan dengan Guru Bimbingan Konseling.
Prinsip Bimbingan dan
Konseling tercantum dalam lampiran Pemendibud no.111 Tahun 2014 Tentang
Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Pendidika Menengah.Terdapat
12 prinsip yang harus dipegang oleh guru bk atau konselor, yaitu:
a. Bimbingan dan Konseling untuk semua peserta didik
dan konseli tidak diskriminatif. Prinsip ini dimana setiap individu akan
menerima bimbingan secara menyeluruh oleh konseli dengan adil dan sesuai dengan
programnya.
b. BK sebagai proses individuasi, maksudnya individu
berbeda dan unik serta dinamis sehingga dibutuhkan konseli dalam membantu
pembentukan diri.
c. BK menekankan nilai positif, maksudnya konseli akan
memberikan nilai positif terhadap semua permasalahan yang akan dicari
solusinya.
d. Bimbingan dan konseling adalah tanggung jawab
bersama, maksudnya semua ikut berperan dalam melaksanakan peran BK di lingkungan
sekolah
e. Pengambilan keputusan adalah hal esensial dalam
BK,maksudnya BK akan memberikan arahan dalam mengambil keputusan untuk
menyelesaikan persoalan individu.
f. BK berlangsung disemua situs kehidupan,bukan hanya
lingkungan konseli tetapi keluarga,masyarakat,lingkungan pendidikan dan bangsa
negara.
g. BK merupakan integral layanan pendidikan karena itu
akan mencapai tujuan pendidikan nasional
h. BK dilaksalanakan dalam lingkungan budaya
Indonesia. Intergrasi guru dan siswa harus selaras dengan budaya yang ada.
i. BK bersifat fleksibel dan adiftif serta
berkelanjutan dengan memperthatikan sarana dan prasanan mendukung
j. BK dilaksanakan oleh tangan yang kompeten seperti
guru BK atau konselor yang akademik sarjana pendidikan dalam Bimbingan dan
Konseling serta telah lulus dalam Pendidikan Profesi Konselor dari Lembaga
Pendidikan Tinggi Kependidikan
k. Program bimbingan harus sesuai dengan kebutuhan
individu dalam aspek perkembangan
l. Program tersebut harus dievaluasi untuk melihat
keberhasilan layanan dan pengembangan program lebih lanjut.
Prinsip Bimbingan dan Konseling yang Berhubungan dengan Personal Bimbingan Konseling Lainnya
Keberhasilan
penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, tidak lepas dari peranan
berbagai pihak di sekolah(Rahman, 2015). Selain Guru Pembimbing atau Konselor
sebagai pelaksana utama, penyelenggaraan Bimbingan dan konseling di sekolah,
juga perlu melibatkan kepala sekolah, guru mata pelajaran dan wali kelas. Yang
termasuk kedalam personil sekolah tersebut ialah : (1) Guru Bimbingan dan
Konseling/ Konselor (2) Guru mata Pelajaran (3) Kepala Sekolah (4) Petugas
Administrasi.
Berikut adalah beberapa
prinsip bimbingan dan konseling yang berhubungan dengan personil Bimbingan dan
Konseling lainnya, beserta penjelasannya:
a. Kolaborasi Tim. Kerjasama antara guru BK, guru mata
pelajaran, kepala sekolah, petugas administrasi lainnya untuk memberikan
dukungan menyeluruh bagi siswa, yang bertujuan untuk mengoptimalkan sumber daya
dan keahlian yang ada di sekolah untuk mendukung kebutuhan siswa secara
komprehensif.
b. Intervensi Terpadu. Menggunakan pendekatan yang
menyeluruh dalam menangani masalah siswa, dengan melibatkan berbagai disiplin
ilmu. Bertujuan untuk memastikan bahwa intervensi dilakukan secara konsisten
dan terkoordinasi untuk mencapai hasil yang lebih baik.
c. Pelatihan dan Pengembangan Profesional. Personil
bimbingan konseling harus terus mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang
bimbingan konseling, dengan cara melakukan pelatihan rutin dan workshop untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.
d. Pentingnya Komunikasi. Menjaga komunikasi yang
terbuka antara personil BK dan pihak terkait. Komunikasi yang baik
memfasilitasi pertukaran informasi yang penting untuk mendukung siswa.
e. Etika dan Kerahasiaan. Menjaga standar etika dalam
semua interaksi dengan siswa dan rekan kerja agar dapat memastikan bahwa
informasi pribadi siswa tetap rahasia dan bahwa semua interaksi dilakukan
secara profesional.
Prinsip Bimbingan
dan Konseling yang Berhubungan dengan Fasilitas Bimbingan Konseling.
Berikut adalah prinsip
bimbingan dan konseling yang berhubungan dengan fasilitas BK, beserta
penjelasannya:
a. Aksesibilitas. Fasilitas BK harus mudah diakses
oleh semua siswa. Memastikan semua siswa, tanpa memandang latar belakang, dapat
menggunakan layanan bimbingan dan konseling.
b. Kenyamanan. Ruang konseling harus menciptakan
suasana yang nyaman dan aman. Lingkungan yang mendukung akan mendorong siswa
untuk terbuka dan berbicara tentang masalah mereka.
c. Sumber Daya yang Memadai. Menyediakan berbagai
sumber daya, seperti buku, materi pendidikan, dan alat bantu konseling. Sumber
daya ini membantu siswa dalam mengakses informasi dan mendapatkan dukungan yang
diperlukan.
d. Teknologi. Memanfaatkan teknologi untuk mendukung
proses bimbingan dan konseling. Penggunaan aplikasi atau platform online dapat
membantu siswa dalam mengakses layanan dengan lebih mudah.
e. Ruang Multifungsi. Fasilitas harus dirancang untuk berbagai kegiatan, termasuk konseling individu, kelompok, dan workshop. Ruang yang fleksibel memungkinkan berbagai metode dan pendekatan dalam layanan bimbingan.
0 Comments:
Post a Comment